Jakarta, BeritaManado.com — Uji coba 4 hari kerja dalam seminggu selama enam bulan mulai diterapkan di Jerman.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, sebanyak 45 perusahaan dilibatkan dalam uji coba ini.
Menariknya, walau masa kerja karyawan dipotong sehari, namun tetap menerima upah yang sama.
Adalah konsultan sumber daya, Intraprenor, berkolaborasi dengan sejumlah organisasi nirlaba 4 Day Week Global (4DWG) yang menjadi sumber inspirasi uji coba tersebut.
Seperti dikatakan Perwakilan Intraprenor, Jan Buhren, perlunya perubahan di pasar tenaga kerja saat krisis ekonomi melanda Jerman mendorong penerapan uji coba empat hari kerja.
“Kami melihat perubahan di pasar tenaga kerja, perubahan permintaan tenaga kerja, kami melihat semacam krisis ekonomi di mana-mana, terutama di Jerman dan Eropa, dan hal ini memerlukan cara berpikir baru dalam bekerja,” kata Buhren, dikutip Jumat (15/3/2024).
Dirinya juga mengungkap terkait adanya aksi mogok dari pekerja sektor publik.
Tuntutan kondisi kerja lebih baik serta upah yang lebih tinggi menjadi penyebabnya.
Sementara pihak yang mendukung pemangkasan hari kerja menilai itu bisa membuat pekerja justru lebih produktif.
Hal ini semakin membuka harapan bahwa Jerman bisa lepas dari krisis.
“Kami telah melihat bahwa mereka (staf) menjadi sangat kreatif dan menemukan cara untuk melenturkan cara bekerja dan waktu yang mereka habiskan untuk bekerja sehingga kerja 4 hari bukan sembarangan kerja 4 hari. Ada sekitar 12 mode berbeda yang yang telah kami lihat sejauh ini,” terangnya.
Selain itu, industri yang mengalami kekurangan tenaga terampil atau staf, kata Buhren, menunjukkan lonjakan motivasi tersebut.
“Industri sudah mengalami kekurangan pekerja, hampir menjadi paradoks untuk mengatakan, apakah Anda ingin bekerja lebih sedikit?” kata Buhren.
“Jadi, meskipun perusahaan-perusahaan ini menawarkan cara baru dalam mengerahkan tenaga kerja mereka, hal ini sebenarnya berfungsi sebagai insentif, sebagai branding perusahaan. Di sinilah perusahaan meningkatkan nilai merek mereka dan oleh karena itu melihat peningkatan 300 persen dalam lamaran kerja yang dikirimkan kepada mereka,” sambungnya.
Wacana 4 Hari Kerja di Indonesia
Metode empat hari kerja itu ternyata telah dipikirkan oleh Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Dirinya mengaku akan melakukan kajian terhadap jam kerja para karyawan BUMN.
Kesehatan jiwa (mental health) turut menjadi pertimbangan dilakukannya kajian tersebut.
Pasalnya, karyawan BUMN kekinian banyak diisi oleh generasi muda.
Sementara 70 persen generasi muda, kata dia, memiliki masalah pada mental health.
Wacana libur bagi pekerja BUMN pada hari Jumat pun dipertimbangkan.
“Mental Health, 70% generasi muda ada problem mental health, karena itu namanya kita mendorog namanya compress working schedule,” ujarnya BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta yang dikutip, Jumat (8/3/2024).
“Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam, kalian punya alternatif di Kementerian BUMN, saya nggak tahu di perusahaan BUMN, mustinya bisa, kalau sudah lebih dari 40 jam mereka punya alternatif mengambil libur pada hari Jumat,” sambung dia.
Walau demikian, dirinya menekankan pentingnya totalitas bekerja agar kebijakan tersebut tidak kontraproduktif dan justru membuat pegawai BUMN jadi bermalas-malasan.
Adapun libur bekerja itu tidak diterapkan setiap hari Jumat, melainkan hanya dua kali dalam sebulan.
“Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam minggu itu, kalian bisa register, dalam sebulan dua kali setiap Jumat bisa jadi alternatif untuk libur, tuh. Kita lakukan itu,” ujarnya.
(jenlywenur)