Manado, BeritaManado.com — Anggota DPRD Provinsi Sulut Jems Tuuk menyoroti keberadaan pasar modern Alfamart dan Indomaret yang tidak mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulut
Menurut Jems, keberadaan Alfamart, Indomaret tidak memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Sulawesi Utara.
“Semua dia jual, hari ini masuk ke rekening dia, disetor ke Jakarta, jadi uang itu tidak akan pernah berputar di sini (Sulut),” jelas Jems Senin, (13/3/2023) di ruang rapat serbaguna DPRD Provinsi Sulut.
“Sebab jika masyarakat kita berbelanja di warung, uang hanya berputar di sini,” timpalnya.
Lanjut Jems, temuannya di lapangan, produk kopi masyarakat lokal ditolak oleh Alfamart dan Indomaret yang ternyata menerapkan metode konsinyasi yang tak mampu dihadapi oleh pelaku UMKM bermodal tipis.
“Misalkan ini barang dititip di Indomaret atau Alfamart harganya Rp1000,- terus torang mo bayar pa ngoni Rp700,- selam tiga bula, ini UMKM yang modalnya cuma Rp10 juta, mati,” sorot Jems dengan dialek Manado yang khas.
Jems menekankan, Komisi II DPRD Provinsi Sulut perlu mengundang pihak Alfamart dan Indomaret di Sulut dan diskusikan hal tersebut.
“Saya minta, Alfamart dan Indomaret harus menjual 30% produk lokal Sulut, “terang Jems.
(Erdysep Dirangga)