Tomohon – Rencana pembangunan PLTP Binary Cycle di Kota Tomohon sebagai hasil kerja sama Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Jerman terus diseriusi.
Hal ini terlihat dengan bakal diinvestasikannya dana yang mencapai puluhan miliar oleh pemerintah Jerman dalam waktu dekat ini. “Investasi tersebut bernilai antara Rp 40-50 miliar. Ada dua lokasi yang akan dibangun yakni di lahan milik BPPT, diberdayakan oleh BPPT dan Pemerintah Kota Tomohon serta lahan dekat Cluster 5 PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong di Kelurahan Pangolombian, kerjasama antara BPPT dan Pemerintah Jerman,” ungkap Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Dintamben) Kota Tomohon, Andrikus Wuwung kepada sejumlah wartawan, Senin (29/10/2012).
Menurut Wuwung, saat ini pihaknya dipercayakan untuk melakukan pembersihan di sekitar lokasi pembangunan. “Di sana ada material yang tidak berfungsi milik salah satu negara investor. Material ini yang akan dibersihkan dan selanjutnya direvitalisasi. Setelah proses revitalisasi ini selesai, maka akan masuk alat-alat baru dari Pemerintah Jerman. Selanjutnya oleh BPPT akan dipinjampakaikan kepada Pemerintah Kota Tomohon lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat. Dan tahun depan (2013, red) pembersihan sudah dimulai,” jelasnya.
Ditambahkannya, di lokasi tersebut juga akan difungsikan sebagai geowisata dan pusat pelatihan pertambangan khususnya Panas Bumi (Pabum) kawasan Indonesia Timur. “Tenaga ahli nantinya akan disediakan oleh BPPT dengan melibatkan PT PGE Area Lahendong, termasuk penyediaan tenaga untuk pendidikan dan latihan sebagai transfer ilmu hingga penyediaan sarana dan prasarana bekerjasama dengan Distamben. Sementara untuk geowisata dikelola oleh Disbudapar dan Distamben Kota Tomohon,” pungkas mantan Kadis Diknaspora Kota Tomohon ini. (req)
Tomohon – Rencana pembangunan PLTP Binary Cycle di Kota Tomohon sebagai hasil kerja sama Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Jerman terus diseriusi.
Hal ini terlihat dengan bakal diinvestasikannya dana yang mencapai puluhan miliar oleh pemerintah Jerman dalam waktu dekat ini. “Investasi tersebut bernilai antara Rp 40-50 miliar. Ada dua lokasi yang akan dibangun yakni di lahan milik BPPT, diberdayakan oleh BPPT dan Pemerintah Kota Tomohon serta lahan dekat Cluster 5 PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong di Kelurahan Pangolombian, kerjasama antara BPPT dan Pemerintah Jerman,” ungkap Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Dintamben) Kota Tomohon, Andrikus Wuwung kepada sejumlah wartawan, Senin (29/10/2012).
Menurut Wuwung, saat ini pihaknya dipercayakan untuk melakukan pembersihan di sekitar lokasi pembangunan. “Di sana ada material yang tidak berfungsi milik salah satu negara investor. Material ini yang akan dibersihkan dan selanjutnya direvitalisasi. Setelah proses revitalisasi ini selesai, maka akan masuk alat-alat baru dari Pemerintah Jerman. Selanjutnya oleh BPPT akan dipinjampakaikan kepada Pemerintah Kota Tomohon lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat. Dan tahun depan (2013, red) pembersihan sudah dimulai,” jelasnya.
Ditambahkannya, di lokasi tersebut juga akan difungsikan sebagai geowisata dan pusat pelatihan pertambangan khususnya Panas Bumi (Pabum) kawasan Indonesia Timur. “Tenaga ahli nantinya akan disediakan oleh BPPT dengan melibatkan PT PGE Area Lahendong, termasuk penyediaan tenaga untuk pendidikan dan latihan sebagai transfer ilmu hingga penyediaan sarana dan prasarana bekerjasama dengan Distamben. Sementara untuk geowisata dikelola oleh Disbudapar dan Distamben Kota Tomohon,” pungkas mantan Kadis Diknaspora Kota Tomohon ini. (req)