Langowan, BeritaManado.com — Ada yang unik dan menarik dari kegiatan pembangunan di Desa Taraitak beberapa hari lalu, dimana keterlibatan kaum perempuan sebanding dengan pekerja laki-laki.
Semua orang pasti mengetahui bahwa pekerjaan membangun infrastruktur jalan desa identik dengan kendaraan berat, material pasir, batu kerikil dan aspal panas.
Dari sekian pekerja, ada dua perempuan yang rela mengangkat aspal panas dengan menggunakan bambu untuk digunakan dalam kegiatan pekerjaan tersebut.
Hukum Tua Desa Taraitak Varianda Emor saat dikonfirmasi BeritaManado.com, Senin (4/5/2020) membenarkan bahwa kedua perempuan tersebut merupakan bagian dari pekerjaan tersebut.
Salah satu diantaranya adalah mahasiswi jurusan Biologi Universitas Negeri Manado dan satunya lagi merupakan pegawai jemaat sekaligus operator.
“Keduanya juga adalah perangkat desa dengan jabatan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepala Seksi Pemerintahan Desa. Mereka berdua adalah pekerja keras. Namun secara keseluruhan semua yany terlibat dalam setiap pekerjaan membangun desa adalah pekerja keras juga,” ungkap Emor.
(Frangki Wullur)