Bitung – Kabar soal Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie dilaporkan sebagai penista agama karena menolak Perda Syariah ditanggapi Rocky Oroh.
Aktivis Minahasa Merdeka ini menilai tudingan dan laporan itu sangat mengada-ada serta tanpa mendasar.
“Laporan itu menurut Grace itu sah-sah saja. Tapi menurut saya itu tidak sah dan mengada-ada,” kata Rocky, Senin (19/11/2018).
Kenapa tidak sah, menurutnya, sampai kapan lagi agama yang suci dan damai terus akan dinistakan.
“Menurut saya agama dan keyakinan itu urusan pribadi langsung kepada Yang Maha Kuasa dan tidak layak dibahas dan dicampur adukkan,” katanya.
Apalagi kata dia, PSI sejak dahulu memang sudah anti korupsi dan intoleransi sudah menjadi dasar.
“Ada yang kebakaran jenggot PSI anti akan Perda Syariah dan Injil. Ini bentuk manivestasi dari intoleransi dan merupakan kesesatan. Sesat dalam bernegara,” katanya.
Dirinya juga mengaku gerah dengan golongan yang sedikit-sedikit penistaan.
“Siapa sebenarnya penista itu?,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Kabar soal Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie dilaporkan sebagai penista agama karena menolak Perda Syariah ditanggapi Rocky Oroh.
Aktivis Minahasa Merdeka ini menilai tudingan dan laporan itu sangat mengada-ada serta tanpa mendasar.
“Laporan itu menurut Grace itu sah-sah saja. Tapi menurut saya itu tidak sah dan mengada-ada,” kata Rocky, Senin (19/11/2018).
Kenapa tidak sah, menurutnya, sampai kapan lagi agama yang suci dan damai terus akan dinistakan.
“Menurut saya agama dan keyakinan itu urusan pribadi langsung kepada Yang Maha Kuasa dan tidak layak dibahas dan dicampur adukkan,” katanya.
Apalagi kata dia, PSI sejak dahulu memang sudah anti korupsi dan intoleransi sudah menjadi dasar.
“Ada yang kebakaran jenggot PSI anti akan Perda Syariah dan Injil. Ini bentuk manivestasi dari intoleransi dan merupakan kesesatan. Sesat dalam bernegara,” katanya.
Dirinya juga mengaku gerah dengan golongan yang sedikit-sedikit penistaan.
“Siapa sebenarnya penista itu?,” katanya.
(abinenobm)