Manado, BeritaManado.com — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengimbau agar semua pihak menghormati proses rekapitulasi KPU yang sedang berlangsung dan tidak membuat komentar tendensius.
Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
Statemen Grace Natalie ini, sekaligus merespons penggiringan opini yang mempertanyakan penambahan suara PSI yang berdasar rekapitulasi suara KPU, Sabtu (2/3/3034) pukul 12.00, berada di angka 3,13 persen, dengan jumlah suara 65,73 persen.
“Penambahan dan pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” tegas Grace, saat memberikan keterangan pers, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Grace, hingga kini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung.
Dan dari jumlah itu, kata dia, sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan sangat kuat.
Menurutnya, perbedaan hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi di partai lain.
Grace mencontohkan, hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia yang merilis PKB 10,65 persen, tapi berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.
Berikut, Partai Gelora yang berdasarkan quick count 0,88 persen, namun rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.
PSI sendiri, lanjut dia, menurut hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen sementara rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen.
Selisih PSI lebih kecil dibanding kedua contoh sebelumnya.
“Kenapa yang disorot cuma PSI? Bukankan kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” tegasnya
Ia berharap semua pihak bersikap adil dan proporsional.
“Mari tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” tandasnya.
(Alfrits Semen)