Tomohon, BeritaManado.com — Media sebagai pilar keempat demokrasi diharapkan dapat menjadi arah perubahan demokrasi saat Pilkada 2020 ini.
Hal ini disampaikan, Jurnalis Senior, Idham Malewa, saat menjadi Pematik di ‘Coffe Morning’ yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tomohon, Jumat (2/10/2020).
“Semua bisa menjadi jurnalis, semua bisa menjadi pembaca dan semua bisa jadi kritikus. Karena terlalu besar maka terjadi keberpihakan,” ujar Idham Malewa.
Namun menurutnya, wartawan harus memihak kepada kebenaran, memuat kebenaran berdasarkan fakta dan data.
“Kita harus independen, kita harus membuat sebuah produk yang akurat, kita harus membuat berita yang berimbang. Paling penting kita bukan menjadi satpam kepentingan, bukan menjadi pembakar barah,” ujarnya.
Karena menurutnya, lawan media mainstreem saat ini bukan sesama, namun media sosial yang tidak bisa diatur oleh siapapun.
“Media sosial seperti menggiring kita menjadi media sosial juga. Memburu kecepatan, memburu sensasional, lalu melupakan tanggung jawab moral sebagai wartawan,” ujarnya.
Ia menambahkan, media juga harus menjadi pemadam kebakaran, bukan hanya tugas tokoh agama saja menyejukan Pilkada ini.
“Kalau hanya tokoh agama yang masuk, berarti wartawan gagal untuk menciptakan kualitas demokrasi,” tandasnya.
(Dedy Dagomes)