BITUNG—Sekkot Bitung, Edison Humiang mengakui kinerja Perusahaan Daerah (PD) Bangun Bitung masih lemah. Buktinya, sejumlah asset yang dipercayakan untuk dikelola PD Bangun Bitung tidak maksimal dan kini malah dikabarkan perusahaan tersebut terlilit utang dan tunggakan rekening listrik serta air.
“Memang baru-baru ini saya mengadakan rapat evaluasi dengan jajaran direksinya dan ternyata PD Bangun Bitung tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Humiang.
Apalagi menurut Humiang, anggaran yang tersedia pada PD Bangun Bitung hanya untuk operasional dari kapal feri KM Tude, itupun sangat terbatas atau pas-pasan. Dan anggaran operasional tersebut tidak bisa diganggu untuk kegiatan lain, sebab KM Tude harus tetap beroperasi.
Disinggung soal, tunggakan rekening listrik dan air di Rusunawa menurut Humiang itu menjadi tanggung jawab PD Bangun Bitung. Sehingga ia meminta agar setiap penghuni Rusunawa tepat waktu dalam melakukan pembayaran setiap bulannya.
“Sebab itu merupakan kewajiban dari setiap penghuni Rusunawa, kalau rekening listrik dan air tidak dibayar lantas akan dibayarkan dengan apa,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pengawasan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD), Jerry Kalalo mengatakan, pihaknya mendapat temuan absen atau kehadiran pegawai di PD Bangun Bitung banyak yang fiktif. Sehingga BKDD akan melakukan kajian untuk selanjutnya dilaporkan kepada atasan.
“Jadi ada kemungkinan akan ada pemangkasan pegawai di PD Bangun Bitung,” ujar Kalalo.(en)
BITUNG—Sekkot Bitung, Edison Humiang mengakui kinerja Perusahaan Daerah (PD) Bangun Bitung masih lemah. Buktinya, sejumlah asset yang dipercayakan untuk dikelola PD Bangun Bitung tidak maksimal dan kini malah dikabarkan perusahaan tersebut terlilit utang dan tunggakan rekening listrik serta air.
“Memang baru-baru ini saya mengadakan rapat evaluasi dengan jajaran direksinya dan ternyata PD Bangun Bitung tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Humiang.
Apalagi menurut Humiang, anggaran yang tersedia pada PD Bangun Bitung hanya untuk operasional dari kapal feri KM Tude, itupun sangat terbatas atau pas-pasan. Dan anggaran operasional tersebut tidak bisa diganggu untuk kegiatan lain, sebab KM Tude harus tetap beroperasi.
Disinggung soal, tunggakan rekening listrik dan air di Rusunawa menurut Humiang itu menjadi tanggung jawab PD Bangun Bitung. Sehingga ia meminta agar setiap penghuni Rusunawa tepat waktu dalam melakukan pembayaran setiap bulannya.
“Sebab itu merupakan kewajiban dari setiap penghuni Rusunawa, kalau rekening listrik dan air tidak dibayar lantas akan dibayarkan dengan apa,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pengawasan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD), Jerry Kalalo mengatakan, pihaknya mendapat temuan absen atau kehadiran pegawai di PD Bangun Bitung banyak yang fiktif. Sehingga BKDD akan melakukan kajian untuk selanjutnya dilaporkan kepada atasan.
“Jadi ada kemungkinan akan ada pemangkasan pegawai di PD Bangun Bitung,” ujar Kalalo.(en)