Manado – Hasil imbang menjadi penutup pertandingan liga 2 2019 yang mempertemukan Bogor FC Sulut United melawan Persik Kediri, Kamis (08/08/2019) di Stadion Klabat Manado.
Menarik disimak, hujan penalti menghiasi laga. Tercata, 4 penalti tercipta di 90 menit pertandingan dengan 3 gol tercipta dari titik putih.
Penalti pertama terjadi di menit ke 5 awal lagi setelah umpan manja Fajar Romansyah dihalangi dengan tangan oleh pemain belakang Persik Kediri.
Eksel Runtukahu yang ditunjuk sebagai algojo, gagal memanfaatkan peluang setelah eksekusinya yang telah mengecoh kiper Fajar Setya masih membentur mistar.
Penalti kedua menjadi milik tim macan putih Persik Kediri setelah Dion Mefahmi mengganjal striker andalan Persik Kediri. Dodi Alekvan Djin yang mengeksekusi penalti berhasil membawa Persik Kediri unggul 0-1.
Papan skor berubah di menit ke 24, kembali dari titik putih, akselerasi Eksel Runtukahu di kotak 12 pas.
Martinus Novianto tidak menyia-nyiakan kesempatan, skor sama kuat mengahiri paruh pertandingan.
Memasuki babak kedua, laga baru berjalan kurang lebih 10 menit, BFC Sulut United harus membayar mahal kesalahan sendiri, kelengahan pertahanan Gorango Utara dimanfaatkan Bayu Okto dengan gol. 1-2, BFC Sulut United tertinggal.
Usaha tuan rumah untuk menyamakan kedudukan akhirnya berbuh hasil di menit ke 60. Lagi-lagi melalui titik putih.
Martinus Novianto yang kembali mendapat bola tidak menyia-nyiakan kesempatan. 2 untuk BFC Sulut United, 2 untuk Persik Kediri.
Laga hujan penalti itu mendapat perhatian Pelatih Kepala Persik Kediri. Dalam jumpa pers, Budiarjo Thalib menilai kepemimpinan wasit perlu dipertanyakan.
“Kendala bagi kami setiap bermain tandang adalah soal keadilan. Tapi, itu bukan alasan, kami datang ke Manado bermain dengn baik dan berhasil merebut 1 poin,” tuturnya.
(AnggawiryaZas)