MANADO – Jelang peringatan hari raya Natal yang jatuh pada 25 Desember mendatang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) meminta masyarakat untuk tidak memaksakan keyakinan atau menggunakan kekerasan dalam kehidupan antar umat beragama.
“Kita tidak boleh memaksa, apalagi melakukan tindakan kekerasan dan anarkis terhadap mereka yang berbeda,” kata anggota DPRD Sulut, Eddyson Masengi, Minggu (4/12) tadi.
Menurutnya, setiap agama pasti mengajarkan nilai luhur dan kebaikan. Nilai-nilai itu bisa menjadi dasar dan modal utama untuk membangun karakter bangsa.
Masengi menjelaskan, keragaman budaya dan agama di Indonesia harusnya tidak menjadi potensi perpecahan. “Kemajukan bangsa kita adalah kekayaan yang harus kita syukuri,” tambahnya.
Untuk itu, kata Massengi, semua warga negara Indonesia harus saling menghormati dan menghargai meski hidup dalam perbedaan. Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang damai, penuh persaudaraan, dan kebersamaan.
“Kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa hidup dalam keberagaman,” pungkasnya. (is)
MANADO – Jelang peringatan hari raya Natal yang jatuh pada 25 Desember mendatang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) meminta masyarakat untuk tidak memaksakan keyakinan atau menggunakan kekerasan dalam kehidupan antar umat beragama.
“Kita tidak boleh memaksa, apalagi melakukan tindakan kekerasan dan anarkis terhadap mereka yang berbeda,” kata anggota DPRD Sulut, Eddyson Masengi, Minggu (4/12) tadi.
Menurutnya, setiap agama pasti mengajarkan nilai luhur dan kebaikan. Nilai-nilai itu bisa menjadi dasar dan modal utama untuk membangun karakter bangsa.
Masengi menjelaskan, keragaman budaya dan agama di Indonesia harusnya tidak menjadi potensi perpecahan. “Kemajukan bangsa kita adalah kekayaan yang harus kita syukuri,” tambahnya.
Untuk itu, kata Massengi, semua warga negara Indonesia harus saling menghormati dan menghargai meski hidup dalam perbedaan. Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang damai, penuh persaudaraan, dan kebersamaan.
“Kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa hidup dalam keberagaman,” pungkasnya. (is)