Manado – “Hidup adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa, segala sesuatu yang ada di dunia merupakan realitas yang harus kita jalani.” Demikian kata Valentine Porajow saat diwawancarai BeritaManado.com. Ketika ditanyai terkait arti kehidupan bagi wanita berparas cantik, nan menawan serta murah senyum ini, kepada beritamanado mengatakan bahwa setiap orang punya pilihan.
“Setiap orang mempunyai pilihan untuk menjalani hidup di dunia ini. Tapi bagi saya prinsip hidupku adalah perjuangan, dan kesuksesan bukan segalanya sebab kesuksesan hanyalah sebuah proses di dunia ini,” kata Valen sapaan akrabnya.
Gadis kelahiran Amurang, 28 Februari 1989 atau 22 tahun silam ini sementara berdomisili di Jakarta untuk meraih cita-cita dan mimpinya. Tapi, biarpun berdomisili di luar daerah, nampak sangat jelas dari raup wajah kecintaannya terhadap bumi Nyiur Malambai.
“Terus terang saja kalau dikasih pilihan antara Jakarta dan Manando pastinya saya lebih memilih Manado. Sebab setiap orang pasti lebih nyaman kalau di daerahnya sendiri,” tukasnya sambil tersenyum.Menutup wawancara singkat tersebut gadis yang mempunyai motto “Learn from Yesterday, Live for Today, Hope for Tomorrow” ini berpesan untuk generasi muda kota Manado.
“Buat teman-teman mudi-mudi yang ada di Manado, jangan pernah berhenti bermimpi untuk setiap cita-cita yang ingin diraih, tapi yang terpenting bagaimana untuk tetap berjuang meraih mimpi,” tutup gadis vegetarian ini. (fiko)
Manado – “Hidup adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa, segala sesuatu yang ada di dunia merupakan realitas yang harus kita jalani.” Demikian kata Valentine Porajow saat diwawancarai BeritaManado.com. Ketika ditanyai terkait arti kehidupan bagi wanita berparas cantik, nan menawan serta murah senyum ini, kepada beritamanado mengatakan bahwa setiap orang punya pilihan.
“Setiap orang mempunyai pilihan untuk menjalani hidup di dunia ini. Tapi bagi saya prinsip hidupku adalah perjuangan, dan kesuksesan bukan segalanya sebab kesuksesan hanyalah sebuah proses di dunia ini,” kata Valen sapaan akrabnya.
Gadis kelahiran Amurang, 28 Februari 1989 atau 22 tahun silam ini sementara berdomisili di Jakarta untuk meraih cita-cita dan mimpinya. Tapi, biarpun berdomisili di luar daerah, nampak sangat jelas dari raup wajah kecintaannya terhadap bumi Nyiur Malambai.
“Terus terang saja kalau dikasih pilihan antara Jakarta dan Manando pastinya saya lebih memilih Manado. Sebab setiap orang pasti lebih nyaman kalau di daerahnya sendiri,” tukasnya sambil tersenyum.Menutup wawancara singkat tersebut gadis yang mempunyai motto “Learn from Yesterday, Live for Today, Hope for Tomorrow” ini berpesan untuk generasi muda kota Manado.
“Buat teman-teman mudi-mudi yang ada di Manado, jangan pernah berhenti bermimpi untuk setiap cita-cita yang ingin diraih, tapi yang terpenting bagaimana untuk tetap berjuang meraih mimpi,” tutup gadis vegetarian ini. (fiko)