Bitung, BeritaManado.com – Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar membuka secara resmi Festival Kuala Girian 3 yang digelar secara virtual di Riverside Adventure Camp Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari, Kamis (30/09/2021).
Iven dua tahunan ini digelar dari tanggal 30 September sampai 01 Oktober dengan menampilkan sejumlah kegiatan diantaranya Penanman Bibit Pohon di Sungai, Parade Paramotor, Talkshow Pemberdayaan Ekonomi, Wisata Air, Lomba Kupas Kelapa, Lomba Cenge-cenge SD, Lomba Pacu Perahu Mini, Lomba Perang Bantal, Lomba Valinggir, Lomba Berteiak, (Bakuku), Lomba Makan Cabe, Pameran Khas Sulut, UMKM Kreatif dan Tarian Budaya.
Wakil Wali Kota sendiri mengaku sangat mensuport iven Festival Kuala Girian yang tujuannya tak lain untuk menjaga kelestarian sungai dengan cara mengajak mayarakat agar ikut ambil bagian dalam menjaga daerah aliran sungai.
Iapun mengaku teringat masa-masa kecil yang tidak lepas dari hobi bermain di sungai sama seperti anak-anak pada umumnya.
“Dulu waktu kecil sering mandi di sungai. Kalau tidak di sungai, ya di laut,” kata Hengky sambil tertawa.
“Pokoknya dulu senang sekali kalo mandi kuala, cari ikan atau aktivitas lain di kuala, ” katanya.
Namun kini kondisinya beda. Menurutnya, sungai bukan lagi tempat yang menarik untuk bermain karena tidak dipungkiri banyak yang sudah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah hingga pembuangan limbah.
Hampir setiap tahun kata dia, selalu menghadapi bencana alam yang tidak terduga, seperti kebakaran hutan konservasi alam yang secara langsung telah mengurangi kawasan penampungan air.
“Belum terhitung kerusakan krusial akibat ulah manusia seperti penebangan dan penambangan liar, desakan pemukiman, serta beberapa aktifitas lainnya, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,” katanya.
Secara kasat mata, kata Hengky, dampaknya mulai dirasakan seperti bagaimana penurunan debit air dari sungai-sungai yang ada di Kota Bitung yaitu Sungai Girian, Sungai Kayuwale yang merupakan anak Sungai Pinasungkulan, Sungai Sagerat dan Sungai Tewaan, serta Sungai Batuputih yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi alam sehingga masih dapat terselamatkan.
“Satu-satunya jalan yang diharapkan dapat membantu mengembalikan kualitas sumber daya air yang ada di Kota Bitung adalah melalui kegiatan restorasi sungai. Bukan hal yang mudah memang, namun bukan pula hal yang tidak mungkin untuk dilakukan,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut Hengky, pemerintah dan seluruh stakeholder, termasuk didalamnya forum komunitas pecinta alam dan masyarakat terus melakukan pembenahan-pembenahan di lapangan yang didalamnya bagaimana cara mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat di bantaran sungai sebagai penunjang langkah awal restorasi sungai.
“Kami harapkan melalui momentum ini dapat membentuk wawasan dan kemampuan masyarakat yang hidup dan menggantungkan hidupnya dari aliran sungai yang ada, para organisasi pecinta alam, serta para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan bergerak secara masif dalam mencegah kerusakan daerah aliran sungai,” katanya.
Selain membuka Festival Kuala Girian 3, Wakil Wali Kota juga melakukan pelepasan ribuan anak ikan di Kuala Girian serta penamanan pohon yang diikuti sejumlah relawan dari negara lain secara zoom.
Hadir juga dalam pembukaan Festival Kuala Girian 3, Kapolres Bitung, AKBP Alam Kusuma S Irawan SH SIK MH, Dandim 1310/Bitung, Letkol (Inf) Benny Lesmana SE Mhan, Danyonmarhanlan VIII, Letikol Marinir Anugrah Auliadi Santoso, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bitung, Frenkie Son SH MH, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Ir I Komang Sudana, Kepala BPBD, Rudoy Wongkar, Kadis Pariwisata, Pingkan Kapoh dan Perwakilan Satrol, Mayor Junaidi Sangel.
(abinenobm)