Manado – Kisruh di tubuh Pengurus Cabang (Pengcab) Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Manado segera tembus PPI Pusat, demikian keterangan pers yang disampaikan Ketua PPI Manado terpilih dalam Musyawarah Kota (Muskot) 14 Februari 2014, Viena Mengko kepada sejumlah wartawan akhir pekan lalu.
“Saya menyanyangkan bila dikatakan melanggar asas kepatutan karena melanggar Komando Ketua PPI Sulut, Hendrik Manosoh. Dalam AD/ART PPI tidak dijelaskan system Komando seperti yang diutarakan Manosoh. Kami merasa di intervensi terlalu jauh hanya karena penempatan posisi Lidia Assa sebagai Sekretaris PPI Manado. Untuk itu segera kami laporkan persoalan ini ke PPI Pusat,” tegas Mengko.
Lanjutnya, Ketua PPI Sulut dinilai kurang bijak dengan mengeluarkannya keputusan melakukan Caretaker PPI Manado dan Tomohon, sebagai kader PPI yang disiplin serta mengerti akannya organisasi merasa ada ketidak wajaran dalam keputusan tersebut.
Dikesempatan yang sama, Herman Latuihamalo Purna 1986 menyayangkan sikap tak terpuji yang dilakukan Ketua PPI Sulut. “Ini organisasi kaderisasi yang disiplin, semua mekanisme dalam Muskot PPI Manado telah dilakukan, jangan memimpin dengan perasaan suka atau tidak suka seperti ini. Sungguh tak mendidik,” ujarnya seraya mengungkapkan selama ini Laporan penggunaan dana Ketua PPI Sulut juga belum jelas, kami duga ada penyimpangan seperti diketahui sempat terungkap beberapa waktu lalu.
Saat dikonfirmasi Ketua PPI Sulut, Hendrik Manosoh melalui telepon seluler miliknya mengaku tak gentar dengan ancaman PPI Manado. “Silahkan saja melapor, itu hak mereka. Keputusan saya tidak salah. Soal dugaan penyimpangan saya siap membuktikannya,” singkat Manosoh.
Sekedar untuk diketahui, Kisruh PPI Manado berawal dari tidak disetujuinya hasil rapat tim formatur pembentukan struktur PPI Manado oleh Ketua PPI Sulut sehingga berujung pada keputusan Caretaker. (risat)