Likupang, BeritaManado.com — Hasil karya Program Pelatihan Wirausaha Dewan Kerajinan di Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara dipamerkan di lokasi yang menjadi kawasan wisata super prioritas.
Pameran Kerajinan Tangan tersebut menjadi kegiatan penutupan Pelatihan Wirausaha Dewan Kerajinan Nasional dan DWP Kemenhub yang bersinergi dengan Kementerian Pendidikan Nasional, Selasa (20/10/2020) kemarin.
Nuryanto selaku Koordinator Tim Pelatih Pengrajin mengkoordinir pameran hasil kerajinan rakyat tersebut.
“Daya serap ilmu dari anak-anak didik sangatlah mengesankan. Hanya dalam waktu dua hari para peserta dapat langsung menghasilkan buah karya seperti saat ini,” katanya.
Sementara itu, Freddy Kabahing salah satu peserta PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Pasong mengatakan keberuntungannya dapat mengikuti pelatihan kewirausahaan tersebut melalui pakar kerajinan tangan.
Demikian pula Rifkianto menyatakan keinginannya agar dapat memperoleh bantuan modal untuk memulai usahanya setelah pelatihan digelar.
Selain itu, pelatih-pelatih pada Pelatihan Wirausaha Dewan Kerajinan Nasional berasal dari luar Sulawesi dan dari Sulawesi Utara, yakni Fitriyanti, Rangga Tsalisul, Susanto dan Farhan.
Sedangkan kedua ratus peserta berasal dari beragam latar belakang, masyarakat yang putus sekolah dan lulus sekolah namun tidak mendapat pekerjaan dengan usia 15-30 tahun.
Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Likupang Barat, SMK Negeri 2 Likupang Barat, SMK Negeri 1 Likupang Timur, SMK Negeri 1 Wori, SMK Getsemani Pulau Gangga, PKBM Pasong dan SMK Singkanau Tanah Putih.
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kerajinan Rakyat oleh Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) dibagi menjadi tujuh kelompok.
Setiap kelas terdiri dari 30 orang peserta dan 20 peserta untuk kelas dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Pasong.
Pelatihan Praktek Wirausaha Dewan Kerajinan Nasional dan DWP Kemenhub bersinergi dengan Kementerian Pendidikan Nasional di Destinasi Wisata Super Prioritas daerah Likupang Barat, Minahasa Utara, telah diakhiri dengan pameran hasil pelatihan.
Selanjutnya para pelatih akan menuju ke Destinasi Wisata Danau Toba.
Kelompok satu adalah pembuatan sablon masker dengan pelatih Farhan.
Kelompok dua pembuatan ornamen kayu menggunakan kayu dan batok kelapa serta gantungan kunci dengan pelatih Susanto.
Kelompok tiga pembuatan relief budaya dan bingkai menggunakan risen dengan pelatih Norianto.
Kelompok empat cetak relief rumah adat dan bingkai dengan pelatih Norianto.
Kelompok lima relief alam Manado dan sekitar dengan bingkai dan dipandu oleh pelatih Norianto.
Kelompok enam pembuatan tempat sabun dan tisu dengan pelatih Norianto.
Kelompok tujuh melukis batik dengan media Gutta tamarind dengan pelatih Niken.
(***/Frangki Wullur)