Manado – Penderitaan petani dikarenakan harga kopra terus menukik diakui juga dirasakan Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut, Rudi Mokoginta.
Ketika menerima aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) di halaman Kantor Gubernur, Kamis (29/11/2018) siang, Rudi Mokoginta mengatakan bisa merasakan penderitaan petani.
“Sebagai PNS tapi saya juga petani kelapa, sekolah dari hasil kopra sehingga saya ikut menderita,” jelas Mokoginta di hadapan pendemo.
Di awal penyampaian ketika mendengarkan orasi pendemo, pejabat eselon 2 senior Pemprov Sulut ini memberikan semangat kepada mahasiswa melalui pekikan salam perjuangan mahasiswa.
“Hidup mahasiswa! Hidup rakyat!! Selamatkan petani!!” Teriak Mokoginta disambut yel-yel ratusan mahasiswa yang ikut dijaga aparat kepolisian.
Rudi Mokoginta menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw karena sedang melaksanakan tugas luar daerah.
“Bahkan bapak Wakil Gubernur saat ini sedang berada di Belanda melakukan intelejen marketing. Sudah bertemu dengan pihak kedutaan dan beberapa stake holder disana tujuannya mencari tahu permasalahan harga kopra turun,” tandas Mokoginta.
(JerryPalohoon)
Manado – Penderitaan petani dikarenakan harga kopra terus menukik diakui juga dirasakan Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut, Rudi Mokoginta.
Ketika menerima aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) di halaman Kantor Gubernur, Kamis (29/11/2018) siang, Rudi Mokoginta mengatakan bisa merasakan penderitaan petani.
“Sebagai PNS tapi saya juga petani kelapa, sekolah dari hasil kopra sehingga saya ikut menderita,” jelas Mokoginta di hadapan pendemo.
Di awal penyampaian ketika mendengarkan orasi pendemo, pejabat eselon 2 senior Pemprov Sulut ini memberikan semangat kepada mahasiswa melalui pekikan salam perjuangan mahasiswa.
“Hidup mahasiswa! Hidup rakyat!! Selamatkan petani!!” Teriak Mokoginta disambut yel-yel ratusan mahasiswa yang ikut dijaga aparat kepolisian.
Rudi Mokoginta menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw karena sedang melaksanakan tugas luar daerah.
“Bahkan bapak Wakil Gubernur saat ini sedang berada di Belanda melakukan intelejen marketing. Sudah bertemu dengan pihak kedutaan dan beberapa stake holder disana tujuannya mencari tahu permasalahan harga kopra turun,” tandas Mokoginta.
(JerryPalohoon)