Bitung—Kendati Kota Bitung memiliki lahan yang sangat terbatas untuk sektor pangan, namun Walikota, Hanny Sondakh (Hanson) berhasil memukau tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional. Hal ini dilakuakn Hanson ketika mempresentasikan sejumlah program Pemkot dihadapan juri independen, tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional dalam rangka penghargaan tingkat nasional di bidang Kinerja Pembangunan Ketahanan Pangan atau Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012 di Bogor Botani Square, Sabtu (22/9).
Sondakh mempresentasikan Kota Bitung yang dikenal sebagai kota pelabuhan dengan kawasan industrinya, tetapi dianggap mempunyai banyak inovasi dalam kinerja dan upaya pengembangan pertanian serta pembangunan ketahanan pangan di daerah dengan berbagai program seperti. Seperti gerakan sentuh tanah, gerakan tanam dan pelihara pohon, gerakan cinta lingkungan, gerakan tabur dan makan ikan.
“Sebagai kota pelabuhan Kota Bitung memiliki ruang pertanian yang terbatas, tetapi kami senantiasa berupaya berinovasi. Diversifikasi tanaman pangan senantiasa di sosialisasikan oleh 27 penyuluh pertanian yang ada. Kita sangat berupaya untuk tidak tergantung dengan beras,” kata Hanson.
Menurutnya, masih ada sumber-sumber pangan lain yang bisa diolah seperti pisang, ubi-ubian, jagung dan lainnya. “Kami telah berupaya meminjam lahan-lahan tidur yang dimiliki oleh para pengusaha untuk dikelola masyarakat. Dengan demikian, masyarakat juga memperoleh tambahan penghasilan,” katanya.
Hanson sendiri hadir bersama Kepala Bappeda Kota Bitung, Audy Pangemanan dan Kadis Pertanian, Macawalang. Dimana Hanson Cs mempresentasikan kepada tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional seperti, Prof Bustanil Arifin, Prof Zainal Baharudin, Prof Sumarno, DR Winarno Tohir dan DR Akhmad Suryana yang juga sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan RI.(enk)
Bitung—Kendati Kota Bitung memiliki lahan yang sangat terbatas untuk sektor pangan, namun Walikota, Hanny Sondakh (Hanson) berhasil memukau tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional. Hal ini dilakuakn Hanson ketika mempresentasikan sejumlah program Pemkot dihadapan juri independen, tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional dalam rangka penghargaan tingkat nasional di bidang Kinerja Pembangunan Ketahanan Pangan atau Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012 di Bogor Botani Square, Sabtu (22/9).
Sondakh mempresentasikan Kota Bitung yang dikenal sebagai kota pelabuhan dengan kawasan industrinya, tetapi dianggap mempunyai banyak inovasi dalam kinerja dan upaya pengembangan pertanian serta pembangunan ketahanan pangan di daerah dengan berbagai program seperti. Seperti gerakan sentuh tanah, gerakan tanam dan pelihara pohon, gerakan cinta lingkungan, gerakan tabur dan makan ikan.
“Sebagai kota pelabuhan Kota Bitung memiliki ruang pertanian yang terbatas, tetapi kami senantiasa berupaya berinovasi. Diversifikasi tanaman pangan senantiasa di sosialisasikan oleh 27 penyuluh pertanian yang ada. Kita sangat berupaya untuk tidak tergantung dengan beras,” kata Hanson.
Menurutnya, masih ada sumber-sumber pangan lain yang bisa diolah seperti pisang, ubi-ubian, jagung dan lainnya. “Kami telah berupaya meminjam lahan-lahan tidur yang dimiliki oleh para pengusaha untuk dikelola masyarakat. Dengan demikian, masyarakat juga memperoleh tambahan penghasilan,” katanya.
Hanson sendiri hadir bersama Kepala Bappeda Kota Bitung, Audy Pangemanan dan Kadis Pertanian, Macawalang. Dimana Hanson Cs mempresentasikan kepada tim ahli dan pengamat ketahanan pangan nasional seperti, Prof Bustanil Arifin, Prof Zainal Baharudin, Prof Sumarno, DR Winarno Tohir dan DR Akhmad Suryana yang juga sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan RI.(enk)