Manado, BeritaManado.com — Satu Doa untuk Negeri yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1/2021) lalu sukses digelar.
Doa bersama 6 agama di Indonesia ini berlangsung dari Jakarta Concert Hall lantai 14, INews Tower, Kebun sirih, Jakarta, dipandu oleh Anisha Dasuki.
Diprakarsai oleh 9 Srikandi yang tergabung dalam Nawanita, yaitu Yanti Airlangga Hartarto, Liliana Tanoesoedibjo, Coreta Putut Bayuseno, Donna A Latief, Sendy Yusuf, Annisa Pohan Yudhoyono, Margaret Vivi, Puti Guntur Soekarno dan Yenny Wahid, doa bersama ini mengingatkan kembali manusia akan betapa besarnya kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Kecelakaan Sriwijaya SJ-182, banjir, longsor dan gempa hampir bersamaan menerpa, diantaranya meletusnya gunung Semeru di Jawa Timur, gempa di Majene Sulawesi Barat, banjir di Banjarmasin dan tanah longsor di Tanah Laut Kalimantan Selatan, longsor di Sumedang dan Bogor Jawa Barat, juga longsor dan meluapnya air laut di Manado Sulawesi Utara menjadi pokok doa, apalagi ada ribuan warga Indonesia yang menjadi korban.
Dalam sambutannya, HJ. Wury Ma’aruf Amin
mengatakan, Indonesia adalah Bangsa yang kuat, berbagai cobaan justru membuat persatuan semakin erat.
Apalagi, dalam tubuh Bangsa mengalir darah pejuang karena Indonesia bukan negara yang kalah perang, tapi adalah bangsa pemenang.
“Kekuatan doa adalah salah satu cara kita memohon petunjuk dan ampunan kepada Sang Pencipta. Semoga musibah dan bencana segera berakhir,” ujar HJ Wury.
Doa bersama dibawakan oleh para tokoh agama perwakilan dari 6 agama yang ada di Indonesia:
- perwakilan agama Islam: Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA (Imam besar Masjid Istiqlal)
- perwakilan agama Katolik: Romo Andang Listya Binawan SJ
- perwakilan agama Hindu: Ida Padanda Panji Sogata
- perwakilan agama Budha: YM Bhante Sukhantho Mahathera (Phrakhru sukhonkhunwithet)
- perwakilan agama Konghucu: XS Budi S Tanuwibowo
- perwakilan agama Kristen: Pdt Dr Henriette Hutabarat Lebang.
Mewakili 9 Srikandi, Coreta Putut Bayuseno mengatakan, doa bersama dilakukan karena sebagai umat yang beriman dan bertaqwa, bermohon dalam doa tidak hanya menjadi momen untuk memohon pengampunan dan belas kasih Tuhan Yang Maha Esa tapi juga memberi kekuatan bagi segenap bangsa Indonesia dalam melewati bencana.
Apalagi, rentetan bencana terjadi saat Indonesia masih bergumul dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Kiranya doa bersama ini dapat memberi kita kekuatan, terutama saudara-saudara kita yang mengalami bencana. Terima kasih buat semua yang sudah mengambil bagian dalam doa bersama ini,” kata Coreta.
(srisurya)