Manado – Respon cepat diberikan General Manajer PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai, terkait laporan seorang penumpang yang mengeluhkan minimnya upaya pencegahan COVID-19 dari pihak bandara.
Kepada BeritaManado.com, Sabtu (21/3/2020) Minggus Gandeguai menganggap penilaian tersebut hanya miskomunikasi dan menilai penumpang tersebut kurang memahami prosedur yang kini diterapkan Bandara Sam Ratulangi.
Minggus Gandeguai mengatakan jauh sebelumnya mewabahnya COVID-19 di Indonesia, pihaknya telah melakukan thermoscan (alat pemindai suhu tubuh -red) untuk kedatangan domestik dan thermogun (sebuah alat ukur suhu yang dapat mengukur temperatur, berbentuk seperti pistol -red) bagi tamu internasional.
“Jadi maksud yang tidak diperiksa itu apa?” kata Minggus Gandeguai.
Memang kata Minggus, semula bandara menggunakan thermogun bagi kedatangan domestik, namun kebijakan diubah dengan memakai thermoscan karena penumpang terbilang banyak.
“Ini dilakukan untuk menghindari sentuhan,” jelas Minggus.
Minggus juga menegaskan bahwa petugas di bandara siap 24 jam.
Setiap ada pesawat landing, pemeriksaan langsung dilakukan dengan kekuatan lima orang KKP dan empat dari AP.
Communicasion dan Legal Manager PT Angkasa Pura I, Angga Maruli menambahkan jika pemeriksaan menggunakan thermoscan memang tidak diberitahukan kepada penumpang yang datang alias tanpa disadari.
“Karena berbeda dengan sistim ‘tembak’ yang umum di beberapa instansi. Khusus di bandara sistimnya scaner. Dan targetnya lebih dari satu. Mungkin prosedur ini yang belum dipahami,” terang Angga Maruli.
Lanjut Angga, terkait ketersediaan hand sanitizer memang dipusatkan di titik khusus seperti dekat area pintu keluar.
“Mungkin juga penumpang ini tidak melihat posisi hand sanitizer tersebut,” tandasnya.
Tidak menemukan satupun hand sanitizer
Sebelumnya diberitakan, Pdt Agustinus Depparua, M.Th kecewa karena fasilitas Bandara Sam Ratulangi tidak tanggap dalam menghadapi COVID-19 yang sedang mewabah di Indonesia.
Saat tiba di Manado, Ketua 1 Sinode Gereja Masehi Protestan Umum (GMPU) ini tidak menemukan satupun hand sanitizer yang disediakan di berbagai ruangan bandara.
“Saya sudah keliling tapi tidak menemukan cairan pembersih tangan. Satu saja tidak ada,” kata Pdt Agustinus kepada BeritaManado.com, Sabtu (21/3/2020).
Parahnya lanjut Agustinus, ia juga tidak melihat ada petugas dari bandara yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada penumpang yang baru saja tiba.
Ia pun membandingkan kesigapan Bandara Kualanamu Medan saat ia melakukan kunjungan belum lama ini.
“Di sana begitu disiplin. Penumpang langsung diperiksa suhu tubuh dan mengisi formulir kedatangan. Hand sanitizer pun bisa kita temukan di mana saja,” ujarnya.
(rds)
Baca juga:
- Penumpang Ini Pertanyakan Kesiapan Bandara Sam Ratulangi Antisipasi COVID-19
- Bandara Sam Ratulangi Terapkan Social Distancing, Minimal Jarak 1 Meter
- Thermal Scanner Terpasang di Bandara Sam Ratulangi, Wisman Terdeteksi Bakal Langsung Masuk Ruang Isolasi
- Bandara Sam Ratulangi Disemprot Cairan Disinfektan, Pembersihan Digelar Menyeluruh