Manado, BeritaManado.com — Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Utara dalam beberapa momen terlihat makin lengket, apakah itu di tingkat pusat Maupun daerah.
Hal itu jugalah yang terlihat saat digelarnya ziarah ke makam para pahlawan serta beberapa mantan gubernur dan satu monumen dengan dua tokoh utama yang berhasil mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Perjalanan ziarah DPD Partai Gerindra Sulut bersama sejumlah pengurus PKB Sulut, Kamis (18/8/2022) lalu diawali dari makam Maria Walanda Maramis dan mantan Gubernur Sulut HV Worang (Maumbi).
Setelah itu, rombongan bergerak menuju Tondano dan melakukan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Sam Ratulangi dan H Kyai Demak.
Dari Tondano, rombongan melanjutkan perjalanan ke makam Benyamin Thomas Sigar di Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat dan kemudian di makam mantan gubernur SH Sarundajang di Tompaso Barat.
Perjalanan tersebut berakhir di Tugu Pers Mendur Kawangkoan, dimana di lokasi ini, Gerindra dan PKB Sulut melakukan peletakan karangan bunga di depan tugu atau monumen Alex Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur.
Terlepas dari agenda yang dilakukan bersama itu, Conny Rumondor mengakui bahwa kedekatan Gerindra dan PKB benar adanya.
Namun demikian, hal itu ditekankan Conny Rumondor tidak hanya untuk urusan politik semata, melainkan untuk menyikapi berbagai dinamika pembangunan di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan Sulawesi Utara khususnya.
“Momentum hajatan politik hanya sesaat, namun untuk urusan pembangunan, itu akan berlangsung setiap saat tanpa ada agenda politik. Jadi untuk melakukan itu semua, tentu kita butuh partner dan dalam hal ini kami bersama dengan PKB Sulut,” ujar Rumondor, Minggu (21/8/2022).
Ia pun berharap, semoga kebersamaan yang sudah terjalin dan terjaga ini, dapat terus berlanjut hingga tahun 2024 dan seterusnya.
(Frangki Wullur)