Sangihe, BeritaManado.com-Setelah melalui tahapan pemilihan Prof Dr Frans Gruber Ijong MSc kembali terpilih sebagai Direktur Utama (Dirut) Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) periode 2018-2022. Bersaing dengan dua kandidat lainya Dr Ir Johnny Budiman dan Jefri Antonius Mandeno SPi MSi, yang dilaksanakan di ruang Audotorium J E Tatengkeng, Rabu (23/5/2018).
Dalam tahapan pemihan diikuti 14 perwakilan anggota senat, dan perwakilan sekaligus kuasa dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Wisnu S Soenarso.
Wisnu S Soenarso sebagai perwakilan sekaligus kuasa dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) menjelaskan, proses pemilihan Dirut Polnustar dilaksanakan secara bertahap dan sesuai mekanisme aturan serta ketentuan yang berlaku.
“Prosesnya dimulai dari penjaringan, penyaringan dan pemilihan yang berlangsung. Dimana, Kemenristek dan Dikti memiliki 35 persen suara dari proses pemilihan yang berlangsung, dalam proses pemilihan ini tidak ada kegaduhan, karena ini dilaksanakan di lingkungan akademik setelah itu hasilnya akan disampaikan kepada Menristek dan Dikti. Memang saat proses pemilihan senat dilaksanakan secara tertutup tetapi transparan. Prosesnya murni secara akademik bukan politik,” kata Soenarso.
“Sedangkan untuk tahapan pemilihanya ketiga kandidat tersebut harus memenuhi banyak kriteria penilaian diantaranya elektor, melampirkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), minimal gelar S2 dan mempunyai kredibilitas tinggi, dan rekam jejak,” sambung Soenarso.
Dia menjelasakan, dari hasil pemilihan tersebut Dirut terpilih meraih suara cukup besar, dan nantinya kembali akan mengemban jabatan di Polnustar untuk periode yang kedua selama 4 tahun ke depan.
“Sesuai aturan dan ketentuan, bagi jabatan Dirut Polnustar hanya boleh maksimal selama dua periode. Meski begitu masa jabatan Dirut Polnustar yang dipimpin Prof Dr Ir Frans Gruber Ijong MSc untuk periode pertama 2014-2018, akan berakhir tanggal 24 Juli 2018,” jelas dia.
Ditambahkanya, sedangkan untuk pelantikan, itu harus menyelesaikan masa jabatan yang lama dan bakal dilantik di Jakrta oleh Menristek dan Dikti.
“Untuk pelantikanya nanti bersama dengan pejabat dari perguruan tinggi lainya, sedangkan untuk jadwal itu akan disesuaikan. Kemungkinan berdekatan dengan taggal 24 Juli 2018,” ungkapnya.
Soenarso berharap, kedepanya bagi Dirut terpilih bisa melaksanakan tugas serta tanggungjawab dengan sebaik-baiknya.
“Harapanya, dapat memaksimalkan dan meningkatka daya saing di Provinsi Sulut. Karena Polnustar ini terletak di daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Philiphina, sehingga bisa menjadikan etalase dalam perguruan tinggi. Mari bersama mendorong Polnustar terus maju, mengembangkan dan membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM),” beber Soenarso.
Sementara itu, Dirut Polnustar terpilih Prof Dr Ir Frans Gruber Ijong MSc, dikonfirmasi sejumlah wartawan menyatakan, untuk pelaksanaan proses pemilihan tentunya sudah melalui mekanisme serta aturan dan ketentuan yang sudah diberlakukan.
“Dalam hal ini tidak ada yang sakti yang sakti itu Tuhan. Prosesnya terjadi secara alami di dalam lingkungan Senat Polnustar, transparan, terbuka, adil,” kata Ijong.
Untuk pemilihan lanjut Ijong, terlaksana dengan baik. Sehingga itu akan menjadi contoh bahwa subsesi pemilihan di Polnustar berjalan sebagaimana yang di idamkan menjunjung tinggi etika sebagai akadimisi.
“Tadinya saya langsung merangkul teman-teman yang lain, bahwa disadari untuk pilihan itu bisa saja berbeda akan tetapi proses seperti hasil yang ada. Jadi, mari kita bangun bersama Polnustar,” tutur Ijong.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Setelah melalui tahapan pemilihan Prof Dr Frans Gruber Ijong MSc kembali terpilih sebagai Direktur Utama (Dirut) Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) periode 2018-2022. Bersaing dengan dua kandidat lainya Dr Ir Johnny Budiman dan Jefri Antonius Mandeno SPi MSi, yang dilaksanakan di ruang Audotorium J E Tatengkeng, Rabu (23/5/2018).
Dalam tahapan pemihan diikuti 14 perwakilan anggota senat, dan perwakilan sekaligus kuasa dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Wisnu S Soenarso.
Wisnu S Soenarso sebagai perwakilan sekaligus kuasa dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) menjelaskan, proses pemilihan Dirut Polnustar dilaksanakan secara bertahap dan sesuai mekanisme aturan serta ketentuan yang berlaku.
“Prosesnya dimulai dari penjaringan, penyaringan dan pemilihan yang berlangsung. Dimana, Kemenristek dan Dikti memiliki 35 persen suara dari proses pemilihan yang berlangsung, dalam proses pemilihan ini tidak ada kegaduhan, karena ini dilaksanakan di lingkungan akademik setelah itu hasilnya akan disampaikan kepada Menristek dan Dikti. Memang saat proses pemilihan senat dilaksanakan secara tertutup tetapi transparan. Prosesnya murni secara akademik bukan politik,” kata Soenarso.
“Sedangkan untuk tahapan pemilihanya ketiga kandidat tersebut harus memenuhi banyak kriteria penilaian diantaranya elektor, melampirkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), minimal gelar S2 dan mempunyai kredibilitas tinggi, dan rekam jejak,” sambung Soenarso.
Dia menjelasakan, dari hasil pemilihan tersebut Dirut terpilih meraih suara cukup besar, dan nantinya kembali akan mengemban jabatan di Polnustar untuk periode yang kedua selama 4 tahun ke depan.
“Sesuai aturan dan ketentuan, bagi jabatan Dirut Polnustar hanya boleh maksimal selama dua periode. Meski begitu masa jabatan Dirut Polnustar yang dipimpin Prof Dr Ir Frans Gruber Ijong MSc untuk periode pertama 2014-2018, akan berakhir tanggal 24 Juli 2018,” jelas dia.
Ditambahkanya, sedangkan untuk pelantikan, itu harus menyelesaikan masa jabatan yang lama dan bakal dilantik di Jakrta oleh Menristek dan Dikti.
“Untuk pelantikanya nanti bersama dengan pejabat dari perguruan tinggi lainya, sedangkan untuk jadwal itu akan disesuaikan. Kemungkinan berdekatan dengan taggal 24 Juli 2018,” ungkapnya.
Soenarso berharap, kedepanya bagi Dirut terpilih bisa melaksanakan tugas serta tanggungjawab dengan sebaik-baiknya.
“Harapanya, dapat memaksimalkan dan meningkatka daya saing di Provinsi Sulut. Karena Polnustar ini terletak di daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Philiphina, sehingga bisa menjadikan etalase dalam perguruan tinggi. Mari bersama mendorong Polnustar terus maju, mengembangkan dan membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM),” beber Soenarso.
Sementara itu, Dirut Polnustar terpilih Prof Dr Ir Frans Gruber Ijong MSc, dikonfirmasi sejumlah wartawan menyatakan, untuk pelaksanaan proses pemilihan tentunya sudah melalui mekanisme serta aturan dan ketentuan yang sudah diberlakukan.
“Dalam hal ini tidak ada yang sakti yang sakti itu Tuhan. Prosesnya terjadi secara alami di dalam lingkungan Senat Polnustar, transparan, terbuka, adil,” kata Ijong.
Untuk pemilihan lanjut Ijong, terlaksana dengan baik. Sehingga itu akan menjadi contoh bahwa subsesi pemilihan di Polnustar berjalan sebagaimana yang di idamkan menjunjung tinggi etika sebagai akadimisi.
“Tadinya saya langsung merangkul teman-teman yang lain, bahwa disadari untuk pilihan itu bisa saja berbeda akan tetapi proses seperti hasil yang ada. Jadi, mari kita bangun bersama Polnustar,” tutur Ijong.
(Christian Abdul)