Manado – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I FKPPI bersama GM FKPPI se-Indonesia dengan tema “Satu Komando Semua Voor Gerak Satu Korsa”, resmi digelar di Kota Manado, berlokasi di Hotel Arya Duta.
Rakornas tersebut dibuka oleh Wakil Assisten Teritorial Panglima TNI Brigjen Marinir TNI Seturmen Panjaitan serta mendapat dukungan penuh Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang.
Rakornas pun dihadiri, Ketum GM FKPPI Hans Silalahi, Ketum FKPPI Pontjo Sutowo, Ketua FKPPI Sulut Marlina Siahaan dan Ketua GM FKPPI Sulut Harley Mangindaan yang juga ketua panitia lokal.
Dalam sambutannya, Sutowo mengakui rakornas di Manado akan menjadi tonggak sejarah karena akan membahas rencana dilebur menjadi satu FKPPI dan GM FKPPI.
Menurut Sutowo, dulunya dua organisasi masyarakat ini ada kebuntuan untuk bersatu. Tapi saat ini ada visi yang sama apalagi potensi FKPPI begitu besar tersebar mulai dari menteri, DPR RI, kepala daerah kabupaten dan kota di Indonesia.
“Potensi ini kita samakan visi, jadi sekarang harus satu. Saya berharap ada kesepakatan umum dan susun program langkah kedepan yang nantinya akan dibawah ke Munas bulan Maret 2015 depan.
Saya juga menerima laporan tidak ada masalah tiap daerah soal peleburan,” ungkap Pontjo.
Ditambahkannya, persiapan panitia di Manado oleh komando Harley Mangindaan sudah baik. dan sangat diberharapkan pada Rakornas ini akan jadi sejarah FKPPI.
“Kan, poros dua ormas ini tidak masalah,” katanya lagi.
Dia melihat, suasana politik saat ini terjadi hingga sitegang antar etnis, lembaga dan semua sendi. Itu tidak bisa dibiarkan.
“Saya akui FKPPI banyak keterbatasan tapi memiliki potensi. Potensi bisa kita lihat karena kepala daerah di kabupaen dan kota se Indonesia di pemerintahan pusat ada FKPPI. Intinya kami harapkan fkppi Satu jiwa satu raga agar tidak ada cela diantara kita fkppi,” serunya didepan ratusan peserta Rakornas.
Sutowo menegaskan, jelang munas kita lakukan Rakornas I di Manado ujungnya FKPPI kedepan lebih baik. Karena memiliki tanggungjawab nasional dan sejarah.
“Seperti Indonesia berbeda etnis dan budaya tapi wajib dipersatukan. Perlu samakan persepsi dan misi,” tegas Sutowo.
Sementara itu, dalam sambutan Panjaitan mewakili PAnglima TNI Moedolko mengatakan bahwa DNA FKPPI adalah DNA TNI. “FKPPI merupakan kekuatan besar yang diharapkan dapa mengabdi untuk bangsa demi satu suara. Tingkatkan integritas, kemandirian serta jadilan agen perubahan inovativ dan responsif demi terciptanya keutuhan mengawal NKRI,” terang Panjaitan. (leriandokambey)