Manado, BeritaManado.com — Akademisi Provinsi Sulawesi Utara Ferry Daud Liando mengungkap beberapa indikator yang bisa menentukan suatu Partai politik (Parpol) agar mampu mendominasi perolehan kursi pada pemilu 2024.
Menurut Ferry, saat berkompetisi, Parpol tersebut harus dalam kondisi solid, atau tidak sedang dalam dilanda konflik.
“Jika konflik, maka parpol itu sesungguhnya tidak sedang berkompetisi dengan parpol lain tapi kompetisi terjadi antara sesama anggota dalam satu parpol yang sama,” ungkap Ferry Senin, (5/6/2023) kepada BeritaManado.com
Lanjut Ferry yang juga sebagai Dosen Ilmu Politik dan Kepemiluan Unsrat itu, komposisi caleg dalam Parpol diisi oleh figur-figur besar dan populer serta memiliki finansial yang kuat, serta calon-calon yang diusung parpol mendapat support dari tokoh-tokoh berpengaruh, seperti tokoh agama atau tokoh politik yang sedang berkuasa.
“Saya kira, untuk kondisi politik saat ini, target PDIP yang berusaha mendominasi perolehan kursi tahun 2024 sangat realistis,” jelas Ferry.
Ferry memastikan bahwa, dari indikator yang disebutkannya itu, untuk saat ini PDIP memiliki indikator tersebut.
“Jika PDIP tetap solid dan kompak hingga pemilu 2024, maka peluang memenuhi target itu besar,” tegas Ferry.
Tak sampai di situ saja, Ferry juga menuturkan, dari 15 Kabupaten dan Kota di Sulut, 13 kepala Daerah dikuasai PDIP, bahkan praktis tinggal Talaud dan Boltim yang tidak dikuasai oleh PDIP.
“Pengalaman pada pemilu-pemilu terdahulu, semua caleg yang didukung bupati dan wali kota begitu mulus terpilih. Dari nama-nama caleg yang didaftrakan PDIP di KPU terdapat calon-calon yang memiliki nama besar dan figur yang disegani. Tentu peluang itu makin besar,” ungkap Ferry.
Namun demikian Ferry menyebut bahwa pengamatannya hanya melihat pada kondisi politik saat ini sebab, jika kondisi politik tahun 2024 akan berubah, maka argumentasinya bisa saja menjadi lain.
Hal itu dikarenakan, politik di tingkat pusat sangatlah dinamis dan bisa mempengaruhi dinamika politik lokal.
“Intinya jika PDIP tetap solid dan tidak akan konflik, tentu peluangnya capai target sangat besar,” timpalnya.
Dikatakan Ferry, peluang PDIP tentu juga tergantung pada komposisi figur-figur yang diusung parpol lain yang saat ini belum semunya diketahui sebab, peluang PDIP apakah bisa mencapai target, tentu akan terbaca jika parpol lain sudah pasti mengajukan nama-nama sebagai caleg.
“PDIP juga akan diuntungkan karena bisa mengusung capres sendiri. PDIP akan diuntungkan dari coatail effect. Artinya pemilih yang akan memilih capres biasanya akan memilih juga parpol yang mengusungnya. Misalnya jika akhirnya Anies Baswedan akan benar-benar menjadi capres maka ketiga parpol pengusungnya akan ketiban rejeki elektoral. Begitu juga dengan peluang caleg-caleg Gerindra jika Parbowo Subianto jadi capres,” terang Ferry.
(Erdysep Dirangga)