Manado – Pelayanan oleh dokter dan perawat di RSUP Kandou dinilai masih mengecewakan. Puncaknya, pekan lalu, Komisi 4 DPRD Sulut mengundang hearing manajemen RSUP Kandou yang dihadiri Dirut dr Maxi Rondonuwu dan beberapa pimpinan lainnya.
Pelayanan mengecewakan tak hanya dialami masyarakat umum, anggota Komisi 4 Sjenny Kalangi mengaku pernah mengalami hal serupa ketika orang tuanya menjalani perawatan di RSUP Kandou.
“Beberapa waktu lalu papi saya juga mengalami pelayanan buruk di IGD RSUP Kandou. Setelah mereka mengetahui saya anggota dewan baru dilayani dengan baik. Pertanyaan saya, beginikah pelayanan rumah-sakit Kandou kepada masyarakat?” Ujar Kalangi pada hearing yang dipimpin Ketua Komisi 4 James Karinda.
Namun Wakil Ketua Komisi 4 Fanny Legoh memberi pencerahan sekaligus dorongan moril kepada pimpinan RSUP Kandou. Legoh menilai, pelayanan kurang maksimal harus diperbaiki agar kedepan menjadi lebih baik.
“Kekurangan pelayanan itu manusiawi. Bukan masalah teknis, tapi soal kultural, orang Manado susah dididik menjadi pelayan, maunya menjadi manager. Melayani dengan sukacita. Kita mau membangun branding kesehatan tak hanya pariwisata. Saya yakin kawan-kawan saya ini punya satu tekad menjadikan RSUP Kandou terbaik di Indonesia timur,” terang Fanny Legoh. (jerrypalohoon)
Manado – Pelayanan oleh dokter dan perawat di RSUP Kandou dinilai masih mengecewakan. Puncaknya, pekan lalu, Komisi 4 DPRD Sulut mengundang hearing manajemen RSUP Kandou yang dihadiri Dirut dr Maxi Rondonuwu dan beberapa pimpinan lainnya.
Pelayanan mengecewakan tak hanya dialami masyarakat umum, anggota Komisi 4 Sjenny Kalangi mengaku pernah mengalami hal serupa ketika orang tuanya menjalani perawatan di RSUP Kandou.
“Beberapa waktu lalu papi saya juga mengalami pelayanan buruk di IGD RSUP Kandou. Setelah mereka mengetahui saya anggota dewan baru dilayani dengan baik. Pertanyaan saya, beginikah pelayanan rumah-sakit Kandou kepada masyarakat?” Ujar Kalangi pada hearing yang dipimpin Ketua Komisi 4 James Karinda.
Namun Wakil Ketua Komisi 4 Fanny Legoh memberi pencerahan sekaligus dorongan moril kepada pimpinan RSUP Kandou. Legoh menilai, pelayanan kurang maksimal harus diperbaiki agar kedepan menjadi lebih baik.
“Kekurangan pelayanan itu manusiawi. Bukan masalah teknis, tapi soal kultural, orang Manado susah dididik menjadi pelayan, maunya menjadi manager. Melayani dengan sukacita. Kita mau membangun branding kesehatan tak hanya pariwisata. Saya yakin kawan-kawan saya ini punya satu tekad menjadikan RSUP Kandou terbaik di Indonesia timur,” terang Fanny Legoh. (jerrypalohoon)