Manado — Nama Erica Kaunang mulai dikenal publik sejak dirinya tampil dimedia lokal Sulawesi Utara sejak tahun 2008.
Publik dibuat kagum kala itu, saat Erica yang masih duduk di kelas 2 setingkat Sekolah Dasar (SD) mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat saat itu, George W Bush tentang permintaan menghentikan perang dan kemudian mendapat surat balasan dari orang paling berkuasa di AS itu.
Erica Kaunang yang lahir di New York City tahun 2000 dari pasangan suami istri Joutje Kaunang dan Tiovani Eva Kaunang-Purba ini pun terus menorehkan prestasi luar biasa yang tak hanya membanggakan orang tua tapi juga Sulawesi Utara.
Berbagai prestasi yang berhasil diraih Erica diantaranya, masuk dalam daftar 500 siswa terbaik dan bertalenta di seluruh Amerika Serikat (AS), diundang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan menjadi moderator dalam acara yang dihadiri siswa-siswa terbaik dari seluruh dunia, pernah mendapatkan penghargaan dari Senator AS dan masih banyak lagi capaian yang tentunya tak bisa diraih oleh sembarangan orang.
Erica bahkan banjir tawaran beasiswa diseantero negeri Paman Sam itu karena kejeniusannya yang bahkan sempat membuat orang tuanya kaget karena Erica bukanlah anak yang dibiasakan mengambil kursus atau kelas tambahan.
“Bahkan, waktu awal-awal masuk sekolah dulu, Erica ini sempat menangis karena tidak mau, seperti layaknya anak kecil yang baru mau masuk sekolah,” kenang Joutje Kaunang, ayah Erica, kepada BeritaManado.com, Rabu (16/1/2019).
Kini, Erica makin mantap pada posisinya sebagai gadis jenius setelah berhasil masuk sebagai mahasiswa Private Haverford College Pennsylvania dengan status beasiswa penuh, termasuk gratis tempat tinggal dan makan dengan total uang kuliah per tahun $75.000 atau hampir Rp 1 M.
“Pelamar di Private Haverford College Pennsylvania ada 4862 sedangkan yang diterima hanya 877 termasuk Erica. Dari semua yang diterima, tidak semuanya dapat scholarship full seperti Erica,” kata Joutje.
(srisurya)