Manado, BeritaManado.com — Tiovina Eva Kaunang-Purba menjadi bukti kalau wanita asal Indonesia mampu bersaing di negara sebesar Amerika Serikat.
Meskipun telah menjadi warga negara resmi di Amerika Serikat, namun menjadi sebuah kebanggaan bagi Eva Kaunang bisa berprestasi di negari Paman Sam tersebut.
Eva bersama suami Joutje Kaunang, baru-baru ini pulang kampung ke Manado.
Mereka pun berkesempatan mengunjungi sejumlah tempat karena kerinduan setelah beberapa tahun tertunda pulang akibat pandemi.
Joutje Kaunang merupakan Warga Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.
Keluarga ini sudah belasan tahun tinggal di Grand Ave, Elmuhrst Queens, New York.
Eva Kaunang kini dipercayakan pemerintah Amerika Serikat bekerja di City Job atau sebuah kantor pemerintah New York.
Hal ini menjadi sesuatu yang hebat, karena hanya orang-orang pilihan bisa berkarir di sana.
Bukan hanya itu, Eva juga sudah berulang kali menjadi panitia pemilihan pesta demokrasi di sana.
Seperti pemilihan wali kota hingga Presiden Amerika Serikat.
Bukan pencapaian yang mudah, karena tidak semua wanita bahkan warga Amerika Serikat dapat memegang tanggungjawab itu.
“Iya, Eva pernah dipercayakan sebagai Panitia Pemilihan Judge New York sebagai Inspector Table, Panitia Pemilihan Senator sebagai Inspector Table, Panitia Pemilihan President bertugas sebagai Inspector Scanner, Panitia Pemilihan Walikota New York City ( NYC) bertugas sebagai Inspector Relief dan Panitia Pemilihan Gubernur New York bertugas sebagai Inspector Scanner,” kata suami Eva, Joutje.
Prestasi luar biasa itu, rupanya merupakan hal biasa di keluarga wanita hebat yang lahir di Pematang Siantar, 5 Januari 1966 ini.
Putri tercinta dari Joutje dan Eva, Erica Kaunang, juga tidak kalah saing.
Erica Kaunang, salah satu gadis paling jenius di Amerika Serikat yang sudah wara-wiri di banyak media massa.
Tak heran, lulusan Spanish Institute New York ini pun punya prestasi yang mumpuni.
Eva pernah menjadi salah satu dari 21 peserta yang lulus dan berhasil menyelesaikan pelatihan selama 3 minggu yang dilaksanakan oleh Citty Hall New York.
Tahun lalu, Erica menjadi salah satu dari 306 mahasiswa Private Haverford College, Philadelphia, Amerika Serikat yang diwisuda.
Ia mendapat beberapa penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi.
Di Haverford College, lanjut Kaunang, Erica satu-satunya mahasiswa yang mengambil jurusan Anthrapology dan Inggris dan mendapat honors award.
(Alfrits Semen)