Tomohon – Sejumlah pangkalan elpiji mengaku mulai menjadi sasaran kemarahan warga akibat kelangkaan gas elpiji, khususnya 3 kilogram yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Tomohon.
“Kami seringkali menjadi sasaran kemarahan warga akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji. Padahal untuk dipakai sendiri saja kami saja sudah sangat sulit untuk mendapatkannya,” ujar Jonny Timbuleng salah satu pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Matani.
Dijelaskannya, pembatasan pasokan elpiji oleh Pertamina sangat merugikan baik secara pribadi maupun dalam bidang usaha yang dijalankannya. “Kalo sebelumnya torang boleh bli 40 tabung di agen, mar skarang 1 minggu cuma boleh 70 tabung. Kong skarang lei cuma boleh jual for warga sekitar pangkalan (Kalau sebelumnya kami boleh membeli 4 tabung di agen, namun saat ini 1 minggu hanya bisa membeli 70 tabung. Dan saat ini hanya boleh dijual untuk warga sekitar pangkalan),” sesalnya. (req)
Tomohon – Sejumlah pangkalan elpiji mengaku mulai menjadi sasaran kemarahan warga akibat kelangkaan gas elpiji, khususnya 3 kilogram yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Tomohon.
“Kami seringkali menjadi sasaran kemarahan warga akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji. Padahal untuk dipakai sendiri saja kami saja sudah sangat sulit untuk mendapatkannya,” ujar Jonny Timbuleng salah satu pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Matani.
Dijelaskannya, pembatasan pasokan elpiji oleh Pertamina sangat merugikan baik secara pribadi maupun dalam bidang usaha yang dijalankannya. “Kalo sebelumnya torang boleh bli 40 tabung di agen, mar skarang 1 minggu cuma boleh 70 tabung. Kong skarang lei cuma boleh jual for warga sekitar pangkalan (Kalau sebelumnya kami boleh membeli 4 tabung di agen, namun saat ini 1 minggu hanya bisa membeli 70 tabung. Dan saat ini hanya boleh dijual untuk warga sekitar pangkalan),” sesalnya. (req)