Airmadidi – Nico Luntungan warga Airmadidi Bawah Lingkungan V menyatakan laporan dugaan pencemaran lingkungan di aliran Sungai Tinaan yang sudah berminyak, tapi tidak ditangani baik oleh pihak Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Minut.
“Kami mempertanyakan kinerja BPLH Minut melalui DPRD Minut sebagai lembaga pengawas dan kontrol yang dapat menyelesaikan laporan pencemaran lingkungan ini,” ujar Nico Luntungan pada BeritaManado.Com, Senin (26/5/2014)
Dijelaskan Nico Luntungan, air sampel yang diduga mencemari air Sungai Tinaan, telah diambil dan diserahkan ke pihak BPLH Minut. Air sampel diambil sejak bulan April 2013 dan sampai sekarang belum diketahui hasilnya.
“Hasilnya belum ada, karna air sampel masih berada dalam kulkas BPLH, kami punya bukti fotonya. Bagaimana kinerja BPLH sebagai badan paling bertanggungjawab dalam hal pencemaran lingkungan?,” kata Nico Luntungan.
Diketahui, melalui mata air Sungai Tinaan Airmadidi, berdiri dua perusahaan air mineral. Satu diantaranya perusahaan CV AKE ABADI yang diduga sebagai penyebab pencemaran air itu. (robintanauma)
Airmadidi – Nico Luntungan warga Airmadidi Bawah Lingkungan V menyatakan laporan dugaan pencemaran lingkungan di aliran Sungai Tinaan yang sudah berminyak, tapi tidak ditangani baik oleh pihak Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Minut.
“Kami mempertanyakan kinerja BPLH Minut melalui DPRD Minut sebagai lembaga pengawas dan kontrol yang dapat menyelesaikan laporan pencemaran lingkungan ini,” ujar Nico Luntungan pada BeritaManado.Com, Senin (26/5/2014)
Dijelaskan Nico Luntungan, air sampel yang diduga mencemari air Sungai Tinaan, telah diambil dan diserahkan ke pihak BPLH Minut. Air sampel diambil sejak bulan April 2013 dan sampai sekarang belum diketahui hasilnya.
“Hasilnya belum ada, karna air sampel masih berada dalam kulkas BPLH, kami punya bukti fotonya. Bagaimana kinerja BPLH sebagai badan paling bertanggungjawab dalam hal pencemaran lingkungan?,” kata Nico Luntungan.
Diketahui, melalui mata air Sungai Tinaan Airmadidi, berdiri dua perusahaan air mineral. Satu diantaranya perusahaan CV AKE ABADI yang diduga sebagai penyebab pencemaran air itu. (robintanauma)