AMURANG—Musim penghujan tak lama lagi. Menariknya, drainase (saluran, red) di Buyungon-Amurang sebagiannya kini dibersihkan. Bahkan, saluran dari depan Kantor Koramil Amurang sampai depan kuburan Ranoiapo ikut dibersihkan. Sayangnya, belum tahu siapa yang ikut membersihkannya. Hanya saja, sisa tanah yang diangkat dari saluran justru dibiarkan begitu saja. Menariknya, sisa tumpukan tersebut tak diangkut. Akibatnya, pemandangan sangat jelek saat kendaraan maupun pejalan kaki melewatinya.
Dari pantauan media ini, beberapa hari pekan kemarin, sisa tanah yang diangkut dari saluran yang tinggi sekitar dua meter tersebut hanya dibiarkan begitu saja. Akibatnya, pemandangan terlihat sangat jelek. Lagipula, belum diketahui siapa yang bertanggungjawab proyek ini.
‘’Benar, itu proyek. Tetapi, saya juga tak tahu kalau siapa yang bertanggungjawab proyek pembersihan drainase (got, red) di Kelurahan Buyungon. Namun demikian, tidak untuk drainase dari depan SMA Aquino Amurang sampai terminal Amurang akan dibersihkan. Padahal, drainase tersebut justru sudah tak bisa dialiri air. Karena, saluran dimaksud sudah ta prop,’’ ujar Henderik Anis, warga Buyungon kepada media ini Minggu (16/10) tadi.
Namun demikian, Anis mempertanyakan soal sisa tumpukan yang berasal dari saluran belum diangkat-angkat. ‘’Harusnya, setelah dikeluarkan dari saluran. Pihaknya langsung mengangkut dengan kendaraan. Tetapi, ternyata sudah beberapa minggu sisa tanah tersebut belum ada perhatian dari instansi terkait,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah dihubungi belum berhasil. Beberapa kali dikontak melalui telepon seluler juga terdengar aktif, tapi tak mau mengangkat. (ape)
AMURANG—Musim penghujan tak lama lagi. Menariknya, drainase (saluran, red) di Buyungon-Amurang sebagiannya kini dibersihkan. Bahkan, saluran dari depan Kantor Koramil Amurang sampai depan kuburan Ranoiapo ikut dibersihkan. Sayangnya, belum tahu siapa yang ikut membersihkannya. Hanya saja, sisa tanah yang diangkat dari saluran justru dibiarkan begitu saja. Menariknya, sisa tumpukan tersebut tak diangkut. Akibatnya, pemandangan sangat jelek saat kendaraan maupun pejalan kaki melewatinya.
Dari pantauan media ini, beberapa hari pekan kemarin, sisa tanah yang diangkut dari saluran yang tinggi sekitar dua meter tersebut hanya dibiarkan begitu saja. Akibatnya, pemandangan terlihat sangat jelek. Lagipula, belum diketahui siapa yang bertanggungjawab proyek ini.
‘’Benar, itu proyek. Tetapi, saya juga tak tahu kalau siapa yang bertanggungjawab proyek pembersihan drainase (got, red) di Kelurahan Buyungon. Namun demikian, tidak untuk drainase dari depan SMA Aquino Amurang sampai terminal Amurang akan dibersihkan. Padahal, drainase tersebut justru sudah tak bisa dialiri air. Karena, saluran dimaksud sudah ta prop,’’ ujar Henderik Anis, warga Buyungon kepada media ini Minggu (16/10) tadi.
Namun demikian, Anis mempertanyakan soal sisa tumpukan yang berasal dari saluran belum diangkat-angkat. ‘’Harusnya, setelah dikeluarkan dari saluran. Pihaknya langsung mengangkut dengan kendaraan. Tetapi, ternyata sudah beberapa minggu sisa tanah tersebut belum ada perhatian dari instansi terkait,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah dihubungi belum berhasil. Beberapa kali dikontak melalui telepon seluler juga terdengar aktif, tapi tak mau mengangkat. (ape)