Manado – Kekayaan budaya lokal Sulawesi Utara (Sulut) harus dihidupkan dan dibina. Pengaruh budaya luar semakin perkembangannya semakin tak terbendung seiring dengan perkembangan kecanggihan teknologi.
Akibatnya, budaya lokal khususnya di Sulut pun semakin terkikis. Hampir di setiap sudut kota di Sulut, kalangan masyarakat manapun sebagian besar sudah terpengaruhi budaya asing yang kebanyakan tidak mencerminkan adat ketimuran sebagai karakter bangsa.
Hal itu menjadi kekhawatiran mendasar bagi lembaga legislatif. Karena itu, DPRD Sulut mendorong upaya meningkatkan kearaifan budaya lokal untuk dihidupkan dan dibina kepada masyarakat Sulut.
Anggota DPRD Sulut, Affan Rivandi Mokodongan kepada BeritaManado.com mengatakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) harus memiliki program yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal yang sarat dengan filosofis.
Pasalnya, sebagai wakil rakyat yang disumpah melalui pelantikan bertugas untuk mengakomodir aspirasi masyarakat, termasuk mengenain kebudayaan.
“Kami khawatir generasi penerus tidak mengenal budayanya sendiri, ini harus diantisipasi dengan perogram pemerintah,” ujar Affan. (risat)
Manado – Kekayaan budaya lokal Sulawesi Utara (Sulut) harus dihidupkan dan dibina. Pengaruh budaya luar semakin perkembangannya semakin tak terbendung seiring dengan perkembangan kecanggihan teknologi.
Akibatnya, budaya lokal khususnya di Sulut pun semakin terkikis. Hampir di setiap sudut kota di Sulut, kalangan masyarakat manapun sebagian besar sudah terpengaruhi budaya asing yang kebanyakan tidak mencerminkan adat ketimuran sebagai karakter bangsa.
Hal itu menjadi kekhawatiran mendasar bagi lembaga legislatif. Karena itu, DPRD Sulut mendorong upaya meningkatkan kearaifan budaya lokal untuk dihidupkan dan dibina kepada masyarakat Sulut.
Anggota DPRD Sulut, Affan Rivandi Mokodongan kepada BeritaManado.com mengatakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) harus memiliki program yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal yang sarat dengan filosofis.
Pasalnya, sebagai wakil rakyat yang disumpah melalui pelantikan bertugas untuk mengakomodir aspirasi masyarakat, termasuk mengenain kebudayaan.
“Kami khawatir generasi penerus tidak mengenal budayanya sendiri, ini harus diantisipasi dengan perogram pemerintah,” ujar Affan. (risat)