Ratahan – DPRD Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambangi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) guna melihat langsung sanak saudara mereka selaku warga trasmigran di Desa Wioi Timur, Kecamatan Ratahan, Mitra. Rombongan diterima langsung Sekda Ir Adrianus Tinungki di kantor bupati, Selasa (13/5/2014).
Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu yang juga adalah ketua tim, Magdalena Tiwu, dipilihnya Mitra sebagai daerah kunjungan, karena ada kesamaan kultur budaya serta adanya warga Belu yang tinggal di Mitra. “Kami ingin melihat bagaiman keadaan warga Belu di sini. Soalnya dari 25 KK transmigran, sejauh ini hanya tertinggal 16 KK saja, karena yang lain sudah kembali lagi ke Belu,” ujar Tiwu.
Mewakili jajaran pemerintah dan masyarakat Belu, Tiwu menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara karena mau menerima para transmigran Belu tinggal dan menetap di Mitra.
Sementara itu Sekda Ir Adrianus Tinungki menyatakan, lahan transmigran yang disiapkan pemerintah pada tahun 2009 yang berlokasi di Nasaret dengan luas areal 800 Ha. Dimana transmigran selain bersasal dari Kabupaen Belu juga dari Jember dan transmigran lokal, sekitar 100 KK yang awalnya bermukim di daerah tersebut.
“Kami pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas penunjang berupa balai desa, Puskesmas serta sekolah. Para transmigran yang ada telah membaur dengan masyarakat sekitar dan sudah dianggap warga Mitra dan kami pemerintah selalu berusa agar mereka bisa betah tinggal di Mitra,” papar Tinungki.
Hadir dari Pemkab Mitra diantaranya Asisten I Drs J Wawointanan MM, Asisten II dr S Arikalang MKes, Asisten III Ir Elly Sangian ME, BP4K Nasrudin Manosoh, BKBP3A dr Tommy Soleman MKes, Nakertrans diwakili Sekretaris Dolly Kapahang SIK, Camat Ratim Drs Ferry T Uway, serta sejumlah pejabat Pemkab Mitra. (rulandsandag)
Ratahan – DPRD Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambangi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) guna melihat langsung sanak saudara mereka selaku warga trasmigran di Desa Wioi Timur, Kecamatan Ratahan, Mitra. Rombongan diterima langsung Sekda Ir Adrianus Tinungki di kantor bupati, Selasa (13/5/2014).
Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu yang juga adalah ketua tim, Magdalena Tiwu, dipilihnya Mitra sebagai daerah kunjungan, karena ada kesamaan kultur budaya serta adanya warga Belu yang tinggal di Mitra. “Kami ingin melihat bagaiman keadaan warga Belu di sini. Soalnya dari 25 KK transmigran, sejauh ini hanya tertinggal 16 KK saja, karena yang lain sudah kembali lagi ke Belu,” ujar Tiwu.
Mewakili jajaran pemerintah dan masyarakat Belu, Tiwu menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara karena mau menerima para transmigran Belu tinggal dan menetap di Mitra.
Sementara itu Sekda Ir Adrianus Tinungki menyatakan, lahan transmigran yang disiapkan pemerintah pada tahun 2009 yang berlokasi di Nasaret dengan luas areal 800 Ha. Dimana transmigran selain bersasal dari Kabupaen Belu juga dari Jember dan transmigran lokal, sekitar 100 KK yang awalnya bermukim di daerah tersebut.
“Kami pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas penunjang berupa balai desa, Puskesmas serta sekolah. Para transmigran yang ada telah membaur dengan masyarakat sekitar dan sudah dianggap warga Mitra dan kami pemerintah selalu berusa agar mereka bisa betah tinggal di Mitra,” papar Tinungki.
Hadir dari Pemkab Mitra diantaranya Asisten I Drs J Wawointanan MM, Asisten II dr S Arikalang MKes, Asisten III Ir Elly Sangian ME, BP4K Nasrudin Manosoh, BKBP3A dr Tommy Soleman MKes, Nakertrans diwakili Sekretaris Dolly Kapahang SIK, Camat Ratim Drs Ferry T Uway, serta sejumlah pejabat Pemkab Mitra. (rulandsandag)