Manado, BeritaManado.com — Corry Prabowo Sanger istri dari Prabowo pemilik hak paten insinerator ‘Dodika‘ mengatakan mesin pembakar sampah hasil produksinya ramah lingkungan.
“Insinerator Dodika yang kami produksi ini ramah lingkungan, tidak berisik, tidak panas dan tidak berasap,” kata Corry Sanger saat uji coba insinerator di lahan RSUP Tingkulu, Jumat (7/2/2020).
Selanjutnya, Corry Sanger wanita asal Desa Passo Minahasa, menambahkan, emisi gas buang Dodika sudah sesuai standar dari kementerian lingkungan hidup.
“Dengan pembakaran suhu di atas 800 derajat, emisi gas buang Dodika ini sesuai aturan dari kementerian lingkungan hidup dan setelah beroperasi setiap 3 bulan akan diuji,” ujar Corry Sanger
Menurutnya, insinerator Dodika sudah ada banyak di Indonesia, termasuk sekarang yang baru terpasang di Manado.
“Kami bangga kalau insinerator ini bisa terpasang di Manado sebagai daerah asal nama ‘Dodika’, semoga mesin ini bisa membantu atasi masalah sampah Kota Manado,” tutur Corry Sanger di dampingi suami dan anaknya.
Diketahui saat ini Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Lingkungan Hidup, sudah terpasang 5 insinerator domestik untuk 5 kecamatan dan 1 insinerator patologi di lahan RSUD Tingkulu.
Tinggi cerobong insinerator domestik (sampah rumah tangga) 9 meter sedangkan insinerator patology (sampah rumah sakit) tinggi cerobong 14 meter dengan sisa hasil pembakaran berbentuk debu.
“Teknologi mesin pembakar sampah bahan bakar solar dan air menggunakan teknologi yang mengkonversi materi padat (dalam hal ini sampah) menjadi materi gas (gas buang), serta materi padat yang sulit terbakar, yaitu abu (bottom ash)dan debu (fly ash) dengan metode pengolahan sampah dengan cara membakar sampah pada suatu tungku pembakaran. Alat ini harus dilengkapi dengan sistem pengendalian (oleh Burner) dan kontrol Termocontrol & Termocople untuk memenuhi batas-batas emisi partikel dan gas buang, sehingga dipastikan asap yang keluar dari tempat pembakaran sampah merupakan asap/gas yang sudah netral (bukan hanya smokeless)”.
(BennyManoppo)