Rombongan Disbudpar Minahasa bersama Agus Bei di kawasan wisata mangrove
Balikpapan, BeritaManado.com — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa kini membidik segmen pengembangan wisata mangrove.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Dolfie Kuron kepada BeritaManado.com, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, Kabupaten Minahasa memiliki kawasan yang potensial untuk mengembangkan wisata mangrove yaitu Pantai Timur dan Pantai Barat.
“Untuk hal yang satu ini, tentu kami membutuhkan referensi konsep pengembangan wisata mangrove dari daerah yang sudah lebih dahulu memulainya. Dalam hal ini kami memilih satu daerah di Kalimantan Timur sebagai bahan Studi Tiru pengembangan wisata mangrove,” jelas Kuron didampingi sejumlah ASN Disbudpar Minahasa.
Ditambahkannya, bahwa hasil kunjungan tersebut akan diramu sebagai bahan untuk disosialisasikan kepada masyarakat Minahasa, khususnya di kawasan Pantai Timur dan Pantai Barat.
Disbudpar Minahasa bersama Agus Bei saat berdialog
“Kami berharap upaya ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dengan demikian rencana pengembangan wisata mangrove dapat ditindaklanjuti terus,” uajarnya.
Intinya bahwa upaya Disbudpar Minahasa adalah untuk mengeksplore potensi wisata yang ada di Kabupaten Minahasa, agar dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat.
“Jadi di lokasi ini kami belajar langsung dengan pengelolanya. Kami diberikan informasi bagaimana memulai upaya pengembangan wisata mangrove dengan potensi yang ada di daerah,” tandanya.
Minahasa sendiri punya potensi dan peluang untuk pengembangan jenis wisata satu ini.
Namun demikian, kami juga belajar menjalankan upaya pengembangannya hingga bisa berhasil seperti yang kami saksikan langsung.
Keseharian Agus Bei dalam merawat tanaman mangrove
“Semoga saja sasaran ini dapat dieksekusi dengan dukungan semua sumber daya, termasuk anggaran. Yang jelas, apa yang dilakukan saat ini adalah untuk pariwisata Minahasa yang semakin hebat,” harapnya.
Keberadaan tim dari Disbudpar Minahasa di kawasan Wisata Mangrove juga ternyata memiliki keuntungan tersendiri, karena bisa bertemu dan berkenalan dengan seorang aktivis lingkungan yang berhasil mengembangkan wisata mangrove yaitu Agus Bei.
“Semoga semangat Agus Bei ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Minahasa untuk peduli terhadap pelestarian lingkungan alamnya sendiri,” harap Dolfie Kuron.
Pria kelahiran Banyuwangi 28 September 1968 ini, tinggal di Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan.
Meski hanya mengenyam pendidikan sampai SMA, namun Agus Bei memiliki kecintaan terhadap pelestarian lingkungan secara umum.
Hal itu sudah dibuktikannya di kota tempatnya tinggal saat ini, Balikpapan.
Agus Bei sendiri tercatat telah menjadi narasumber dari berbagai kegiatan yang membahas isu-isu lingkungan, tak terkecuali kawasan yang familiar dengan tanaman mangrove.
“Terima kasih atas kunjungannya dari Disbudpar Minahasa. Semogalaman yang didapat langsung di tempat ini, dapat membawa manfaat positif bagi pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Minahasa kelak,” tandasnya.
(Frangki Wullur)