Tondano, BeritaManado.com — Jumlah produksi sampah rumah tangga di 25 kecamatan kabupaten Minahasa semakin hari terus bertambah, tapi sayangnya kondisi ini tidak seimbang dengan jumlah armada pengangkut sampah yang beroperasi saat ini, olehnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Minahasa masih membutuhkan tambahan armada sampah.
Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Minahasa, Marthen Weku menyampaikan, benar armada sampah saat ini jumlahnya masih terbatas, soalnya kita baru mempunyai 10 kendaraan dumb truck pengangkut sampah.
“Sesuai kebutuhan seharusnya jumlah armada lebih dari itu, mengingat produksi sampah terus bertambah” terang Weku kepada BeritaManado.com, Rabu (28/3/2018) kemarin.
Weku menerangkan, armada sampah yang beroperasi ditata sedemikian rupa, khusus kota Tondano jumlah armada terbanyak, belum lagi tiap kecamatan minimal harus 4 kendaraan dan ada kendaraan yang standby di pusat pertokoan, pasar Kawangkoan dan Langowan, ditambah armada kendaraan sampah beroda dua.
Ia menjelaskan, lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah Kawangkoan masih digunakan, namun untuk menampung sampah berasal dari pasar Kawangkoan jumlahnya terbatas,
“Sedang TPA Kulo Tondano pembangunan telah usai dan sudah difungsikan, makanya warga dilarang membuang sampah yang terletak dipinggir jalan” ujar Weku.
Maka dari itu Ia menegaskan, setelah TPA Kulo kembali difungsikan, bisa menampung produksi sampah berasal dari pasar Langowan, Sonder, Remboken dan Tanawangko, ditambah hasil produksi sampah dari Tondano raya, sedang untuk memenuhi program kebersihan penanggulangan sampah, dibutuhkan seperti yang dibahas tadi, yakni penambahan armada sampah.
(Ferry Lesar)
Tondano, BeritaManado.com — Jumlah produksi sampah rumah tangga di 25 kecamatan kabupaten Minahasa semakin hari terus bertambah, tapi sayangnya kondisi ini tidak seimbang dengan jumlah armada pengangkut sampah yang beroperasi saat ini, olehnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Minahasa masih membutuhkan tambahan armada sampah.
Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Minahasa, Marthen Weku menyampaikan, benar armada sampah saat ini jumlahnya masih terbatas, soalnya kita baru mempunyai 10 kendaraan dumb truck pengangkut sampah.
“Sesuai kebutuhan seharusnya jumlah armada lebih dari itu, mengingat produksi sampah terus bertambah” terang Weku kepada BeritaManado.com, Rabu (28/3/2018) kemarin.
Weku menerangkan, armada sampah yang beroperasi ditata sedemikian rupa, khusus kota Tondano jumlah armada terbanyak, belum lagi tiap kecamatan minimal harus 4 kendaraan dan ada kendaraan yang standby di pusat pertokoan, pasar Kawangkoan dan Langowan, ditambah armada kendaraan sampah beroda dua.
Ia menjelaskan, lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah Kawangkoan masih digunakan, namun untuk menampung sampah berasal dari pasar Kawangkoan jumlahnya terbatas,
“Sedang TPA Kulo Tondano pembangunan telah usai dan sudah difungsikan, makanya warga dilarang membuang sampah yang terletak dipinggir jalan” ujar Weku.
Maka dari itu Ia menegaskan, setelah TPA Kulo kembali difungsikan, bisa menampung produksi sampah berasal dari pasar Langowan, Sonder, Remboken dan Tanawangko, ditambah hasil produksi sampah dari Tondano raya, sedang untuk memenuhi program kebersihan penanggulangan sampah, dibutuhkan seperti yang dibahas tadi, yakni penambahan armada sampah.
(Ferry Lesar)