MITRA, BeritaManado.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diminta lebih serius menangani kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) yang terus terjadi dan mengancam masyarakat di daerah tersebut.
Penegasan ini disampaikan ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mitra, Nolly Langingi kepada beritamanado.com, Minggu (21/6/2015).
Menurut wakil rakyat dari Partai Demokrat ini, hal prioritas yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah penanganan DBD. Ini sangat mendesak dilakukan sehingga tidak ada lagi yang menjadi korban penyakit mematikan itu.
“Kasus DBD dari tahun ke tahun bahkan setiap bulannya mengancam masyarakat. Karena itu pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) perlu melakukan langkah-langkah strategis dan harus lebih peka terhadap masalah yang timbul di masyarakat,” tegas Nolly.
Wakil rakyat dari Dapil 2 ini juga mengatakan, selain Dinkes, peran serta dari masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama mencegah agar tidak terkena penyakit DBD. Caranya tentu dengan menjaga kebersihan dan terapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu menguras bak mandi, menutup tampungan air, dan mengubur barang bekas.
“Ini tanggung jawab kita bersama juga.
Terapkanlah pola hidup bersih dan sehat,” imbaunya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan menuturkan, dalam melakukan penanganan DBD pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, DBD ini merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar.
“Kita tetap melakukan antisipasi DBD secara SOP yang dilakukan secara simultan serentak dan berkesinambungan dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD,” katanya.
Ia pun meminta kepada jajaran Puskesmas untuk cepat dan tanggap melihat dan melakukan penanganan berbagai ancaman penyakit di masyarakat, salah satunya mencegah DBD .
“Keberadaan Puskesmas lebih dekat dan cepat menjangkau seluruh masyarakat. Olehnya Puskesmas harus bisa melakukan pembinaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat. Dengan demikian maka angka penderita DBD dapat ditekan,” tukasnya. (ruland sandag)
MITRA, BeritaManado.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diminta lebih serius menangani kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) yang terus terjadi dan mengancam masyarakat di daerah tersebut.
Penegasan ini disampaikan ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mitra, Nolly Langingi kepada beritamanado.com, Minggu (21/6/2015).
Menurut wakil rakyat dari Partai Demokrat ini, hal prioritas yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah penanganan DBD. Ini sangat mendesak dilakukan sehingga tidak ada lagi yang menjadi korban penyakit mematikan itu.
“Kasus DBD dari tahun ke tahun bahkan setiap bulannya mengancam masyarakat. Karena itu pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) perlu melakukan langkah-langkah strategis dan harus lebih peka terhadap masalah yang timbul di masyarakat,” tegas Nolly.
Wakil rakyat dari Dapil 2 ini juga mengatakan, selain Dinkes, peran serta dari masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama mencegah agar tidak terkena penyakit DBD. Caranya tentu dengan menjaga kebersihan dan terapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu menguras bak mandi, menutup tampungan air, dan mengubur barang bekas.
“Ini tanggung jawab kita bersama juga.
Terapkanlah pola hidup bersih dan sehat,” imbaunya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan menuturkan, dalam melakukan penanganan DBD pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, DBD ini merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar.
“Kita tetap melakukan antisipasi DBD secara SOP yang dilakukan secara simultan serentak dan berkesinambungan dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD,” katanya.
Ia pun meminta kepada jajaran Puskesmas untuk cepat dan tanggap melihat dan melakukan penanganan berbagai ancaman penyakit di masyarakat, salah satunya mencegah DBD .
“Keberadaan Puskesmas lebih dekat dan cepat menjangkau seluruh masyarakat. Olehnya Puskesmas harus bisa melakukan pembinaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat. Dengan demikian maka angka penderita DBD dapat ditekan,” tukasnya. (ruland sandag)