KETUA LSM LAK-P2N MINUT RINTO RACHMAN.
Airmadidi-Proyek pengaspalan jalan Pantai Pal di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur terus menjadi sorotan publik.
Pasalnya, dilihat dari hasil kerja, proyek jalan yang menelan Dana APBD 2014 sebesar Rp1.419.420.000 dengan panjang 1,8 km dan lebar 3,5 meter itu sangat kurang layak. Lebih disesalkan, pencairan dana proyek tersebut rupanya sudah 95%.
“Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau auditor yang lainnya di Minut mandul. Dana proyek jalan ke Pantai Pal hanya tersisa 5% untuk biaya perawatan. Menurut saya itu alibi dan konspirasi antara instansi terkait,” kata Ketua LSM LAK-P2N Minut, Rinto Rachman, Kamis (2/7/2015).
Rachman meminta Polres Minut untuk bisa mengungkap dugaan korupsi jalan tersebut karena dinilai ada indikasi kerugian negara serta unsur pidana.
“Anggaran Rp1.419.420.000 itu bukan uang yang kecil, masa hasilnya hanya seperti itu? Dana yang dikucurkan dengan realisasi yang ada, jelas sekali terlalu jauh selisihnya. Jika aparat betul-betul mau menuntaskan kasus ini, saya yakin banyak pihak yang terlibat,” katanya.(Finda Muhtar)
KETUA LSM LAK-P2N MINUT RINTO RACHMAN.
Airmadidi-Proyek pengaspalan jalan Pantai Pal di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur terus menjadi sorotan publik.
Pasalnya, dilihat dari hasil kerja, proyek jalan yang menelan Dana APBD 2014 sebesar Rp1.419.420.000 dengan panjang 1,8 km dan lebar 3,5 meter itu sangat kurang layak. Lebih disesalkan, pencairan dana proyek tersebut rupanya sudah 95%.
“Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau auditor yang lainnya di Minut mandul. Dana proyek jalan ke Pantai Pal hanya tersisa 5% untuk biaya perawatan. Menurut saya itu alibi dan konspirasi antara instansi terkait,” kata Ketua LSM LAK-P2N Minut, Rinto Rachman, Kamis (2/7/2015).
Rachman meminta Polres Minut untuk bisa mengungkap dugaan korupsi jalan tersebut karena dinilai ada indikasi kerugian negara serta unsur pidana.
“Anggaran Rp1.419.420.000 itu bukan uang yang kecil, masa hasilnya hanya seperti itu? Dana yang dikucurkan dengan realisasi yang ada, jelas sekali terlalu jauh selisihnya. Jika aparat betul-betul mau menuntaskan kasus ini, saya yakin banyak pihak yang terlibat,” katanya.(Finda Muhtar)