Manado – Anggaran dana kepemudaan di Biro Kesra Pemprov Sulut kembali mencuat ke permukaan. Tak sembarang elemen pemuda bisa mencairkan dana tersebut, karena ada dugaan cuma milik organisasi tertentu.
“Dana pemuda di Biro Kesra jangan cuma dimonopoli organisasi tertentu sebab banyak juga organisasi kepemudaan lain yang membutuhkannya, apalagi ini kan dana dari pemerintah yang dianggarkan dari APBD, Biro Kesra harus adil menyikapi ini,” cetus Julius Mahune, salah satu pembina organisasi remaja di jemaat GMIM, Selasa (3/9).
Ditengara ada organisasi kepemudaan besar, berskala daerah yang memonopoli anggaran pemuda di Biro Kesra. Pengurus organisasi bisa dengan mudahnya melakukan pencairan dana tersebut.
Apalagi saat beritamanado berkonfirmasi soal ini di Biro Kesra beberapa waktu lalu, salah satu staf menyebut pencairan dana pemuda ke organisasi tersebut lewat para pengurusnya sudah mencapai ratusan juta, dari jumlah Rp 1 miliar yang dianggarkan setiap tahun.
Soal ini, Kepala Biro Kesra dr Bahagia Mokodongan tak banyak bersuara. “Lagi rapat, nanti tanya Kabag yang membawahi urusan tersebut,” kata Bahagia menjawab beritamanado lewat pesan singkat dari selulernya. (ady putong)
Manado – Anggaran dana kepemudaan di Biro Kesra Pemprov Sulut kembali mencuat ke permukaan. Tak sembarang elemen pemuda bisa mencairkan dana tersebut, karena ada dugaan cuma milik organisasi tertentu.
“Dana pemuda di Biro Kesra jangan cuma dimonopoli organisasi tertentu sebab banyak juga organisasi kepemudaan lain yang membutuhkannya, apalagi ini kan dana dari pemerintah yang dianggarkan dari APBD, Biro Kesra harus adil menyikapi ini,” cetus Julius Mahune, salah satu pembina organisasi remaja di jemaat GMIM, Selasa (3/9).
Ditengara ada organisasi kepemudaan besar, berskala daerah yang memonopoli anggaran pemuda di Biro Kesra. Pengurus organisasi bisa dengan mudahnya melakukan pencairan dana tersebut.
Apalagi saat beritamanado berkonfirmasi soal ini di Biro Kesra beberapa waktu lalu, salah satu staf menyebut pencairan dana pemuda ke organisasi tersebut lewat para pengurusnya sudah mencapai ratusan juta, dari jumlah Rp 1 miliar yang dianggarkan setiap tahun.
Soal ini, Kepala Biro Kesra dr Bahagia Mokodongan tak banyak bersuara. “Lagi rapat, nanti tanya Kabag yang membawahi urusan tersebut,” kata Bahagia menjawab beritamanado lewat pesan singkat dari selulernya. (ady putong)