AMURANG–Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Minahasa Selatan diduga ada pemotongan. Menariknya, pemotongan sebesar 10 persen untuk setiap personil tenaga medis (PNS, red). Dana bantuan kesehatan oleh pemerintah tersebut mulai dikeluhkan sebagian tenaga medis yang keseharianya bekerja di Puskesmas.
“Dana bantuan berasal Dinkes dinamakan BOK. Lucunya, bantuan tersebut seharusnya diserahkan seutuhnya kepada tenaga medis. Tapi herannya penyaluran dana ada pemotongan. Padahal bantuan ini merupakan bantuan peningkatan untuk pelayanan kesehatan,” kata sejumlah tenaga medis yang mengaku namanya jangan ditulis. Ditambahkan mereka, sudah beberapa kali ditanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan dr Jefry Rogi, akan tetapi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Kepala Dinkes Minsel dr Jefry Rogi yang dihubungi beritamanado, melalui telapon genggamnya mengaku jika pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan. ”Dana tersebut kami salurkan melalui rekening setiap Puskesmas. Jadi, saya rasa penyaluran dana tersebut tidak ada pemotongan. Karena Dinas Kesehatan Minsel tidak pernah melakukan pemotongan,”ungkap Rogi. (ape)
AMURANG–Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Minahasa Selatan diduga ada pemotongan. Menariknya, pemotongan sebesar 10 persen untuk setiap personil tenaga medis (PNS, red). Dana bantuan kesehatan oleh pemerintah tersebut mulai dikeluhkan sebagian tenaga medis yang keseharianya bekerja di Puskesmas.
“Dana bantuan berasal Dinkes dinamakan BOK. Lucunya, bantuan tersebut seharusnya diserahkan seutuhnya kepada tenaga medis. Tapi herannya penyaluran dana ada pemotongan. Padahal bantuan ini merupakan bantuan peningkatan untuk pelayanan kesehatan,” kata sejumlah tenaga medis yang mengaku namanya jangan ditulis. Ditambahkan mereka, sudah beberapa kali ditanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan dr Jefry Rogi, akan tetapi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Kepala Dinkes Minsel dr Jefry Rogi yang dihubungi beritamanado, melalui telapon genggamnya mengaku jika pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan. ”Dana tersebut kami salurkan melalui rekening setiap Puskesmas. Jadi, saya rasa penyaluran dana tersebut tidak ada pemotongan. Karena Dinas Kesehatan Minsel tidak pernah melakukan pemotongan,”ungkap Rogi. (ape)