Jakarta, BeritaManado.com — Banyaknya hari libur karena tanggal merah dan cuti bersama pada bulan Mei 2024 berdampak signifikan terhadap transaksi saham di pasar modal.
Pada pekan ini saja yang bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak pada Kamis (23/5/2024) dan cuti bersama pada Jumat (24/5/2024), membuat hari perdagangan bursa hanya berlangsung selama tiga hari.
Alhasil, seperti dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, aktivitas transaksi para investor ikut merosot tajam.
Seperti mengutip data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 20 – 22 Mei 2024, hampir semua indikator pergerakan pasar mengalami penurunan.
Tilik saja rata-rata nilai transaksi saham yang mengalami penurunan sebesar 9,82 persen menjadi Rp12,16 triliun dibandingkan dengan Rp13,48 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara rata-rata volume transaksi harian selama pekan ini juga turun sebesar 17,72 persen menjadi 15,42 miliar lembar saham dari 18,74 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Kondisi ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar saham yang anjlok sebesar 0,45 persen menjadi Rp12.363 triliun dibanding Rp12.420 triliun pada pekan sebelumnya.
Demikian juga pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga melemah dengan perubahan sebesar 1,30 persen, dari level 7.317,238 pada pekan lalu menjadi 7.222,382 pada pekan ini.
Walau demikian, masih ada satu indikator yang menunjukkan peningkatan.
Rata-rata frekuensi transaksi saham meningkat sebesar 2,92 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,11 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Di sisi lain, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp560,54 miliar pada perdagangan Rabu (22/5/2024).
Sedangkan sepanjang tahun 2024, nilai jual bersih investor asing mencapai Rp1,43 triliun.
Hal ini mencerminkan bahwa libur panjang sering kali mengakibatkan aktivitas perdagangan berkurang.
Situasi ini memperlihatkan betapa sensitifnya pasar modal terhadap perubahan kalender perdagangan, terutama ketika banyak hari libur.
(jenlywenur)