Manado – Dalam pelaksanaan Congress Indonesia Diaspora (CID) di Los Angeles Amerika Serikat (AS) awal Juli lalu, Sulawesi Utara menjadi salah satu Provinsi percontohan yang disebut para panelist kongres sebagai Provinsi yang berhasil membuka hubungan kerjasama dengan dunia luar. Hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah Provinsi dibawah kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang dalam membawa Sulawesi Utara semakin mendunia.
Sarundajang pun dinilai sukses luar biasa dalam menggelar iven internasional, bahkan mampu membuat negara super power Amerika memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan Pacific Partnership.
Sejumlah nama tenar pada CID tersebut yang juga tampil sebagai panelist yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Elka Pangestu, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Ketua Komite Ekonomi Indonesia Chaerul Tanjung, Duta Besar RI untuk Amerika Dinno Patti Djalal, dan Konjen RI untuk Los Angeles Hadi Marchadi.
“Pengalaman bekerjasama dengan pak Sarundajang waktu acara WOC lalu kamu akomodir untuk menyukseskan pelaksanaan CID ini,’’ ujar Marhadi kepada Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Penjaringan Informasi pada Biro Pemerintahan dan Humas Setdaprov Sulut Vanda B. Jocom, S.Sos, M.Si.
Bahkan Yang paling membanggakan lagi, berangkat dari keberhasilan Sarundajang dalam mengenalkan Sulut sebagai daerah yang berpotensi baik dari sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, jocom sendiri menjadi salah satu panelist dalam kongres yang dihadiri oleh sekitar 4000 peserta dari 33 negara berbeda tersebut.
Dalam kongres itu, Jocom dipercayakan sebagai salah satu Panelist untuk topik Becoming Exemplary Resident: Engaging and Partnering with your Host Community, dan tampil bersama beberapa panelist lainnya seperti Johny Harjantho (Indonesian Society, Singapur), Addy Amir (Indonesian America Society of Florida), Hani White (Indonesian Community of Greater Philadelphia), dan John Sumarjono (Diaspora Indonesia).
“Kesempatan ini bisa ada karena nama Sulut telah terkenal di mata dunia,” ujar Jocom yang dalam panel tersebut juga mempromosikan Sulut lewat beberapa slide tentang potensi Sulut. (jrp)
Manado – Dalam pelaksanaan Congress Indonesia Diaspora (CID) di Los Angeles Amerika Serikat (AS) awal Juli lalu, Sulawesi Utara menjadi salah satu Provinsi percontohan yang disebut para panelist kongres sebagai Provinsi yang berhasil membuka hubungan kerjasama dengan dunia luar. Hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah Provinsi dibawah kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang dalam membawa Sulawesi Utara semakin mendunia.
Sarundajang pun dinilai sukses luar biasa dalam menggelar iven internasional, bahkan mampu membuat negara super power Amerika memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan Pacific Partnership.
Sejumlah nama tenar pada CID tersebut yang juga tampil sebagai panelist yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Elka Pangestu, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Ketua Komite Ekonomi Indonesia Chaerul Tanjung, Duta Besar RI untuk Amerika Dinno Patti Djalal, dan Konjen RI untuk Los Angeles Hadi Marchadi.
“Pengalaman bekerjasama dengan pak Sarundajang waktu acara WOC lalu kamu akomodir untuk menyukseskan pelaksanaan CID ini,’’ ujar Marhadi kepada Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Penjaringan Informasi pada Biro Pemerintahan dan Humas Setdaprov Sulut Vanda B. Jocom, S.Sos, M.Si.
Bahkan Yang paling membanggakan lagi, berangkat dari keberhasilan Sarundajang dalam mengenalkan Sulut sebagai daerah yang berpotensi baik dari sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, jocom sendiri menjadi salah satu panelist dalam kongres yang dihadiri oleh sekitar 4000 peserta dari 33 negara berbeda tersebut.
Dalam kongres itu, Jocom dipercayakan sebagai salah satu Panelist untuk topik Becoming Exemplary Resident: Engaging and Partnering with your Host Community, dan tampil bersama beberapa panelist lainnya seperti Johny Harjantho (Indonesian Society, Singapur), Addy Amir (Indonesian America Society of Florida), Hani White (Indonesian Community of Greater Philadelphia), dan John Sumarjono (Diaspora Indonesia).
“Kesempatan ini bisa ada karena nama Sulut telah terkenal di mata dunia,” ujar Jocom yang dalam panel tersebut juga mempromosikan Sulut lewat beberapa slide tentang potensi Sulut. (jrp)