Manado, BeritaManado.com — Penambahan kasus Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut) makin menggila.
Minggu (24/1/2021), kasus terkonfirmasi yang dilaporkan sebanyak 200 lebih, bahkan mengalahkan Sulawesi Selatan.
Kumulatif Covid-19 di Sulut kini mendekati 12.500 kasus.
Pengamat Hukum, Toar Palilingan menyayangkan hal ini.
Toar Palilingan menilai Satgas Covid-19 maupun posko-posko pemantauan terkesan formalitas saja.
“Ada tapi tidak maksimal melaksanakan fungsi serta peran mereka. Padahal semuanya ada konsekuensi, seperti anggaran operasional. Seharusnya pembiayaan penanggulangan Covid-19 ada out put bahkan out come. Paling tidak grafiknya menurun. Kalau tidak, mendingan dananya dibelikan vitamin dan dibagikan ke masyarakat,” kata Toar kepada BeritaManado.com, Senin (25/1/2021).
Contoh paling konkrit, ujar Toar, adalah penggunaan masker yang sangat penting perannya.
Namun lanjut dia, dalam pelaksanaan terkesan hanya untuk memenuhi prosedur 3M saja.
“Tidak lagi melihat manfaat dari sisi kesehatan. Katanya tiap empat jam ganti masker. Tapi yang terjadi mungkin empat hari sekali diganti,” bebernya.
Soal normalnya aktifitas di semua sektor, Toar tidak mempersoalkan sepanjang kegiatan tersebut dibarengi protokol kesehatan.
“Tidak masalah. Namun kita saksikan dengan mata kepala sendiri, umumnya masyarakat tidak disiplin bahkan cenderung anggap enteng. Apalagi kaula muda, memang mereka punya imun tinggi tapi tanda sadar bisa jadi sumber penularan,” tandasnya.
(Alfrits Semen)