Manado, BeritaManado.com – Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di Law Tower, Selasa (22/8/2023), berlangsung sukses.
Dalam perayaan yang mengambil tema “Maju Bersama dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi”, Dies Natalis ini dihadiri sejumlah tamu penting.
Di antaranya Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, Kejati Sulut, Dr Andi Muhammad Taufik SH MH, serta Bupati Minsel, Frangky Wongkar yang merupakan alumni, dan undangan lainnya.
Sementara Ketua Panitia, Toar Palilingan menyebut, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya ziarah ke makam para mantan dekan, hingga kegiatan kuliah umum yang dihadiri Ketua KPK, Firli Bahuri.
Di puncak perayaan, fakultas hukum kedatangan tamu spesial, yakni Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang tak hanya sekedar hadir, tapi juga memberikan orasi ilmiah.
“Sepertinya baru Pak OD Gubernur Sulut yang memberi orasi ilmiah di Unsrat. Ini momen yang luar biasa. Sekali lagi terima kasih Pak Gubernur Olly Dondokambey sudah menyampaikan Orasi ilmiah dalam sidang terbuka senat Fakultas Hukum Unsrat,” pungkasnya.
Dalam orasinya, Gubernur Olly membeberkan sejumlah pembangunan yang sudah dilaksanakan maupun rencana pembangunan Sulut ke depan.
Di mana kesuksesan perkembangan perekonomian di Sulut, kata dia, tak lepas dari sejumlah produk hukum yang dihasilkan.
Menariknya, Gubernur Olly menekankan tentang letak Sulut yang sangat strategis seperti yang telah dinyatakan Dr Sam Ratulangi dalam bukunya, jauh sebelum Indonesia Merdeka.
Hal ini merupakan sebuah gambaran potensi yang harus dimaksimalkan tak hanya untuk kemajuan daerah.
“Sulut adalah masa depan Indonesia, bukan masa depan Sulut saja. Itu sudah ditulis Dr Sam Ratulangi sejak dulu,” tegas Olly.
Sementara Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU ASEAN Eng mengapresiasi Fakultas Hukum yang di usia 65 tahun ini, disebutnya sudah matang bagi sebuah institusi pendidikan.
Dirinya sangat berharap Fakultas Hukum dapat berkompetisi, baik secara internal maupun eksternal dalam pencapaian IKU maksimal maupun Akreditasi Internasional.
“Saya berharap Fakultas Hukum dapat menjadi salah satu tumpuan Unsrat menuju institusi yang Unggul dan Berbudaya,” pungkas Prof Berty Sompie.
Momen ini pun semakin spesial ketika sepasang suami istri, yakni Erenst Ulaen adalah Wakil Ketua Pengadilan Tondano, sedangkan Yanti Putri dari Kejaksaan Tinggi, berhasil dalam ujian meraih gelar doktor hukum (S3) tepat waktu, sesaat sebelum perayaan dies natalis.
Sekilas tentang Fakultas Hukum Unsrat
Di usia ke 65 tahun ini, Fakultas Hukum yang berdiri pada 1 Agustus 1958 telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan dalam peningkatan intelektual dan melahirkan penerus bangsa.
Di bidang pendidikan, sekitar 4.114 mahasiswa sudah terdaftar, di mana 714 adalah mahasiswa baru.
Kekinian, Fakultas Hukum memiliki 152 dosen, guru besar 4 orang, dosen S3 42 orang, dosen S2 108 orang, dan dosen bersertifikasi 134 orang.
Sementara dalam peningkatan kualitas, fasilitas seperti ruang laboratorium hukum, ruang video conference, perpustakaan, ruang ormawa, dan sebagainya telah disediakan.
Selang setahun terakhir, khususnya Program Kampus Merdeka Belajar, sejumlah mahasiswa fakultas hukum lolos di berbagai universitas, di antaranya Unika Atmajaya, Universitas Surabaya, Universitas Muhamadiyah Magelang, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Universitas Mahasaraswati Denpasar, dan Universitas Pajajaran.
Tak hanya itu, Fakultas Hukum Unsrat juga mengirim mahasiswanya studi ke luar negeri lewat program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award), di antaranya ke University of Padua Italia, University of Warsawa Polandia, dan University of Maastricht Netherland.
“Ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat mampu bersaing di kancah International,” ungkap Dekan Dr Emma V T Senewe SH MH.
Tak hanya bagi mahasiswa, setiap dosen juga diberikan kesempatan untuk meningkatkan karier.
Sementara di bidang kemahasiswaan, berbagai prestasi juga telah ditorehkan oleh mahasiswa fakultas hukum.
Fakultas Hukum juga bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan lainnya.
Kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian dengan tajuk “Mulia” juga dijalin dengan beberapa Universitas terkemuka.
Di antaranya Universitas Pajajaran, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanudin, Universitas Indonesia, dan Universitas Pelita Harapan.
(jenlywenur)