Airmadidi-Rasa penasaran warga Desa Matungkas Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara (Minut) terkait maraknya aksi doger alias pencurian hewan anjing, akhirnya mulai terjawab.
Rabu (8/4/2015), sekitar pukul 6.30 Wita, satu unit mobil jenis avansa dengan nomor polisi DB 4774 AN beserta satu orang pria bernama Leonardo Mamahit (25), diamankan petugas Polres Minut, karena diduga menjadi pelaku pencurian anjing.
Kejadiannya berawal dari kecurigaan warga Matungkas yang mencium bau anyir darah di sebuah mobil yang melintas. Mereka kemudian mencegat dengan cara meletakan batu di tengah jalan. Merasa tidak ada lagi jalan lain untuk meloloskan diri, pengendara mobil kemudian nekat menabrak batu penghalang. Mobil sempat dilarikan penumpangnya namun kemudian terbalik di jalan SBY Desa Kolongan Kecamatan Kalawat.
Mobil tersebut sempat berpapasan dengan petugas lantas Polres Minut. Melihat mobil mencurigakan ini anggota lantas tersebut berusaha mengejar sehingga membuat pengemudi tambah panik dan akhirnya mobil oleng.
Mengejutkan, dari dalam mobil, petugas Lantas menemukan barang bukti berupa 10 ekor jasad anjing yang mati kena racun potas. Ditemukan juga pipa berdiameter 10 cm dengan panjang 1 meter yang diduga digunakan untuk membunuh anjing, plastik yang berisi potassium dan pisau badik sepanjang 60 cm. Aparat juga menemukan STNK yang cocok dengan plat nomor yang dipasang di depan mobil. Sedangkan plat nomor yang dipasang di belakang mobil berbeda dengan yang di depan yakni DD 5312.
Kapolres Minut AKBP Djoko Wienartono, SIK saat dihubungi membenarkan panangkapan yang terjadi. Menurut Kapolres para tersangka berjumlah 4 orang namun 3 orang melarikan diri. Satu orang tertangkap atas nama Leonardo Mamahit (25), pekerjaan tukang ojek warga Kelurahan Teling lingkungan XI Manado. Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolres Minut bersama barang bukti.
“Mereka diduga adalah kelompok doger yang selama ini meresahkan warga pemilik anjing di Minut. Mereka sudah lama dincar petugas kami. Saat ini angggota buser sedang melakukan pengembangan untuk mengejar kawan-kawan tersangka” jelas Wienartono.(Finda Muhtar)
Airmadidi-Rasa penasaran warga Desa Matungkas Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara (Minut) terkait maraknya aksi doger alias pencurian hewan anjing, akhirnya mulai terjawab.
Rabu (8/4/2015), sekitar pukul 6.30 Wita, satu unit mobil jenis avansa dengan nomor polisi DB 4774 AN beserta satu orang pria bernama Leonardo Mamahit (25), diamankan petugas Polres Minut, karena diduga menjadi pelaku pencurian anjing.
Kejadiannya berawal dari kecurigaan warga Matungkas yang mencium bau anyir darah di sebuah mobil yang melintas. Mereka kemudian mencegat dengan cara meletakan batu di tengah jalan. Merasa tidak ada lagi jalan lain untuk meloloskan diri, pengendara mobil kemudian nekat menabrak batu penghalang. Mobil sempat dilarikan penumpangnya namun kemudian terbalik di jalan SBY Desa Kolongan Kecamatan Kalawat.
Mobil tersebut sempat berpapasan dengan petugas lantas Polres Minut. Melihat mobil mencurigakan ini anggota lantas tersebut berusaha mengejar sehingga membuat pengemudi tambah panik dan akhirnya mobil oleng.
Mengejutkan, dari dalam mobil, petugas Lantas menemukan barang bukti berupa 10 ekor jasad anjing yang mati kena racun potas. Ditemukan juga pipa berdiameter 10 cm dengan panjang 1 meter yang diduga digunakan untuk membunuh anjing, plastik yang berisi potassium dan pisau badik sepanjang 60 cm. Aparat juga menemukan STNK yang cocok dengan plat nomor yang dipasang di depan mobil. Sedangkan plat nomor yang dipasang di belakang mobil berbeda dengan yang di depan yakni DD 5312.
Kapolres Minut AKBP Djoko Wienartono, SIK saat dihubungi membenarkan panangkapan yang terjadi. Menurut Kapolres para tersangka berjumlah 4 orang namun 3 orang melarikan diri. Satu orang tertangkap atas nama Leonardo Mamahit (25), pekerjaan tukang ojek warga Kelurahan Teling lingkungan XI Manado. Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolres Minut bersama barang bukti.
“Mereka diduga adalah kelompok doger yang selama ini meresahkan warga pemilik anjing di Minut. Mereka sudah lama dincar petugas kami. Saat ini angggota buser sedang melakukan pengembangan untuk mengejar kawan-kawan tersangka” jelas Wienartono.(Finda Muhtar)