Sanur, Bali — Kongres PDI Perjuangan ke-V yang berlangsung di Pulau Dewata ini berlangsung dari tanggal 8-11 Agustus adalah konggres yang dipercepat dengan alasan melihat berbagai persoalan bangsa yang cukup pelik, pasca Pemilu dan Pilpres 2019 yang meninggalkan banyak keprihatinan.
Dalam pidato politiknya, Megawati Soekarnoputri secara khusus menyebut kalau pemilu 2019 menjadi ujian besar bagi Pancasila yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi antar sesama anak bangsa yang hendak dicabikcabik.
Pemilu 2019 telah menjadi celah bahkan alat perjuangan politik bagi kelompok tertentu untuk mendompleng pada proses konstitusional yakni pemilu yang demokratis demi meloloskan agenda mereka untuk mengganti falsafah dasar negara Pancasila dengan ideologi kelompok tertentu.
Namun, menurut Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, upaya itu kandas yang dibuktikan oleh kemenangan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia dan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor atau partai yang berada di garda depan yang mempertahankan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bukti kongkrit PDI Perjuangan konsisten menjadi partai pelopor dalam hal Pancasila dan NKRI diantaranya mengakomodir Saudara Basuki Tjahya Purnama atau Ahok dalam struktur PDI Perjuangan. Bagi PDI Perjuangan, tidak ada yang namanya “aseng” sepanjang dia adalah warga negara Republik Indonesia maka dia memiliki hak politik yang sama.
Karena itu, kongres PDI Perjuangan ke-V pun digelar di Bali yang merupakan daerah yang dikenal sangat toleran. Meski Bali mayoritas beragama Hindu, tapi semua orang dari seluruh dunia diterima dengan baik di Bali.
Ini menjadi contoh bahwa toleransi harus menjadi azas utama yang dipegang dalam berbangsa dan bernegara sehingga siapapun warga negara Indonesia sama kedudukannya baik dalam politik maupun dalam hukum.
Menurut Megawati Soekarnoputri, jangan hanya ingin mengejar jabatan dan kekuasaan lalu mengabaikan dan menginjak-injak Pancasila. Ingat Bung Karno selalu mengatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah (jasmerah), bahwa bangsa Indonesia itu diperjuangkan oleh darah dan air mata dari seluruh anak bangsa.
Banyak pusara tak bernama di taman makan Pahlawan. Mereka itu adalah orang-orang yang berjuang mengorbankan jiwa mereka demi negara tercinta.
Karena itu Megawati mengingatkan untuk terus waspada karena ancaman ini akan terus mengrogoti ideologi bangsa apalagi menjelang Pilkada serentak tahun 2020 nanti. Karena itu warga banteng di minta solid bergerak.
Solid mempertahankan Pancasila, NKRI, Undang-undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Megawati meninta agar kader banteng berada di deppen menjadi partai pelopor dalam memperjuangkan nilai-nilai nasionalisme untuk dihayati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Dalam satu disiplin ideologi, satu disiplin tindakan, satu disiplin teori dan satu disiplin gerakan. Agar solid bergerak untuk Indonesia yang sama-sama kita cintai bersama.
Merdeka!
Sandra Rondonuwu