Manado — Penguatan Pendidikan Karakter melalui Workshop Jurnalistik Siswa kembali digelar oleh Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bekerja sama dengan Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS), Sabtu (16/11/2019) pagi.
Workshop yang diikuti 28 siswa calon Pengurus OSIS SMK Yadika Manado ini dilaksanakan di Talise Part Kolongan, Kabupaten Minahasa Utara.
Dua pemateri dihadirkan dalam workshop kali ini, yaitu Ketua Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado Yoseph E Ikanubun dan Ketua Asosiasi Media Siber (AMSI) Sulut Agustinus Hari.
Yoseph Ikanubun, sebagai pemateri pertama menyampaikan tentang Pers dan Jurnalistik, kemudian dilanjutkan dengan Media Sosial dan Bagaimana Melawan Hoaks.
“Beda media sosial dengan media pers, dimana media pers adalah berbadan hukum, ada penanggungjawab, serta dikelola oleh wartawan profesional dan sedangkan media sosial tidak ada penanggung jawab, dan informasi yang ada belum tentu benar, dan menjadi sarana penyebaran hoax,” ungkap Yoseph.
Lanjut Yoseph, siswa perlu diberi pemahaman tentang hal ini agar dapat memilah informasi yang diterima, apakah itu benar atau tidak.
“Ini yang harus diperhatikan, jangan sampai adik-adik ikut menyebarkan hoax atau informasi yang tidak benar, karena ada ancaman hukumannya,” ujar Ikanubun yang juga Ketua AJI Manado Periode 2012 – 2018 ini.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Agustinus Hari, bagaimana melakukan reportase, wawancara dan menulis berita.
“Hal yang pelru diperhatikan dalam melakukan reportase adalah menentukan topik, dan langkah-langkah perencanaan dan melakukan liputan,” ujar Hari.
Menariknya, setelah materi itu para siswa diberikan kesempatan melakukan reportase dan wawancara sekaligus membuat berita.
Pada bagian paling akhir, para siswa mempresentasikan hasil berita yang telah dibuat.
Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut, Zulkifli Madina menyampaikan, SMK Yadika menjadi lokasi pelatihan jurnalistik bagi siswa yang keenam di tahun 2019.
“Sebelumnya kami telah melaksanakan di SMAN 1 Manado, SMKN 1 Manado, SMAN 7 Manado, SMA/SMK Minahasa Utara dan SMA/SMK di Kota Bitung,” ungkap Kifli.
Ditambahkan Kifli, para siswa diharapkan bisa mengetahui kerja jurnalistik dan bisa menulis berita serta bisa menangkal berita hoax dan tidak ikut serta dalam menyebarkan berita bohong tersebut.
“Kegiatan ini akan terus berlanjut di sekolah yang lain dan kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi para siswa,” tutupnya.
(Melvian Wurara)