Jakarta, BeritaManado.com — Berbagai insiatif terus dilakukan BRI dalam memberikan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya melalui penyelenggaraan Bazaar UMKM BRILiaN yang bertujuan memperluas penjualan dan jangkauan pemasaran produk UMKM.
Terbaru,CBRI kembali mengadakan kegiatan Bazaar UMKM BRILiaN yang berlangsung di Area
Taman BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).
Terdapat 8 (delapan) pelaku UMKM yang mewakili Klaster Usaha binaan BRI dan Produk
Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang mengikuti Bazaar UMKM BRLian yaitucPrukades Keripik Pisang dari Desa Kelawi, Lampung; Klaster Salak Jaya Lestari dari Desa Kutambaru, Sumatera Utara; Prukades Keripik Ubi Jalar dari Desa Jangkang, Kalimantan Barat; Prukades Keripik Talas dari Desa Sambak, Jawa Tengah; Klaster Durian dari Desa Lemahabang, Jawa Tengah; Klaster Manggis Bhuana Sari dari Desa Melaya, Bali; Klaster Mitra Bery Stroberi dari Desa
Lebakmuncang, Jawa Barat; Klaster Mangga Ngetos dari Desa Ngetos, Jawa Timur.
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI Muhammad Candra Utama mengungkapkan, Bazaar UMKM BRILiaN ini bertujuan mendorong penjualan dan memperluas pasar produk UMKM dimana kegiatan bazaar menjadi wadah promosi produk-produk usaha
sehingga bisa lebih dikenal ke berbagai wilayah sehingga meningkatkan pendapatan para pelaku usaha.
“Kegiatan Bazaar UMKM BRILiaN ini merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan sejak 2021. Kali ini para pelaku usaha membawa produk unggulan yang menjadi potensi terbaik dari daerahnya, seperti buah-buahan, keripik pisang dan talas, dan lain-lain. Produk-produk unggulan ini harus terus didorong agar memperluas penjualan dan jangkauan pasarnya,” ungkapnya.
Pelaku usaha yang ikut dalam kegiatan ini merupakan pelaku usaha binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku maupun UMKM dari program pemberdayaan Desa BRILiaN.
Program ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis atau usahanya.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya
berupa modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan semakin tangguh,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Bazaar UMKM BRILiaN juga menjadi momen untuk melakukan literasi
dan inklusi keuangan melalui relationship manager di segmen mikro atau biasa disebut Mantri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BRI mampu meningkatkan inklusi keuangan melalui program pemberdayaan dan Mantri BRI dapat melakukan kurasi kepada nasabahnya untuk naik kelas.
“Ajang seperti ini juga menjadi ruang apresiasi untuk Mantri yang mendampingi pelaku
UMKM untuk terus berpacu menjadi financial advisor terbaik bagi nasabah atau pelaku usaha binaannya,” tegasnya.
Dalam acara ini, para peserta bazaar mengaku senang dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut.
Salah satunya diungkapkan oleh Karsiati, pelaku UMKM dari Klaster Usaha Mangga Ngetos dari Desa Ngetos, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi kesempatan besar bagi pihaknya untuk memperluas pemasaran dan juga menambah pendapatan usaha.
“Bazaar ini sungguh membantu kami, banyak
pembeli dan dengan harga jual khusus, kami bisa dapat keuntungan. Sekaligus, kami juga bisa memperkenalkan Mangga Ngetos dari Nganjuk. Kami berharap melalui kegiatan ini, kami dapat memiliki jaringan yang lebih luas untuk pemasaran. Bukan hanya daerah sekitar kami, tapi menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
(***/srisurya)