Amurang—Beberapa warga di Amurang mempertanyakan janji Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan. Pasalnya, janji instansi yang dipimpin Handrie Komaling, SH akan membangun talud di beberapa desa terkait bencana tahun 2011 lalu.
‘’Ya, tahun 2012 pun akan segera berakhir. Tetapi, janji Kepala BPBD Minsel Handrie Komaling belum juga terealisasi. Padahal, penting sekali dibangun talud. Bahkan, ini merupakan janji Komaling tahun 2011 lalu,’’ ujar Daniel Pattyranie, warga Kilometer Tiga-Amurang.
Lanjut Daniel, ini janji Komaling. Bahkan, sewaktu masa reses Ketua Komisi IV DPRD Sulut Prof Dr Ir Jopie Paruntu tahun 2011 di Desa Kilometer Tiga, mengatakan akan segera membuat talud di beberapa rumah yang dikuatirkan bakal terjadi tanah longsor.
‘’Namun demikian, janji tersebut hingga kini belum terealisasi. Apakah nanti sudah terjadi longsoran besar. Baru SKPD pimpinan Handrie Komaling melihatnya. Maka dari itu, janji tersebut harus segera direalisasi pula,’’ tegasnya.
Senada dikatakan Vecky Dissa, warga Kilometer Tiga lainnya, bahwa di desa ini ada beberapa rumah yang terancam tanah longsor.
‘’Seperti sekarang ini, musim hujan telah tiba. Maka dari itu, kami juga prihatin manakala hujan deras selalu kami tak bisa tidur. Jangan-jangan saat hujan keras, tanah bisa longsor. Sama halnya tahun 2011 lalu, tepatnya bulan Desember. Rumah milik Keluarga Pattyranie-Pontoh, Bpk Jelly Mongkareng dan Bpk Victor Setligh yang kapan saja bisa terjadi tanah longsor. Artinya, kami tak mau terjadi bencana seperti itu. Olehnya, BPBD Minsel harus segera memperhatikan,’’ tutup Dissa. (and)