MANADO – Provinsi Sulawesi Utara mulai dipengaruhi tekanan rendah yang terjadi di wilayah Papua, kata prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setempat.
“Tekanan rendah ini terjadi di Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Tekanan rendah ini masih terus meningkat dan mempengaruhi Provinsi Sulawesi Utara,” kata prakirawan Stasiun Meteorologi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara Agatha Mayasari, Rabu (7/12).
Dia mengatakan, tekanan rendah ini disebabkan akibat perbedaan radiasi matahari sehingga terbentuk perbedaan tekanan. Tekanan rendah di sebelah utara Papua ini, ujar dia, bisa tumbuh menjadi badai tropis di mana hujan mengguyur cukup lebat disertai dengan tiupan angin cukup kencang.
“Tekanan rendah yang terjadi di Papua sudah mempengaruhi tiupan angin di Provinsi Sulawesi Utara. Bila tekanan rendah tumbuh menjadi badai tropis, pola tiupan angin akan berlangsung lebih cepat, hujan deras dan bisa berbahaya,” katanya.
Tiupan angin yang cukup kencang seperti ini, menurut dia, berkombinasi dengan musim hujan yang mulai terjadi di 15 kota/kabupaten.
Akibatnya, menurut dia, hujan sering disertai dengan tiupan angin cukup kencang diperkirakan terjadi di 15 kota/kabupaten. “Hujan akan terjadi di sore hingga malam hari dengan intensitas ringan sampai sedang. Rata-rata di 15 kota/kabupaten akan diguyur hujan,” katanya.(jor)