Ratahan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) siap memberikan apresiasi atas kinerja dari KPU kabupaten/kota terhadap suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020.
Salas satu di antaranya yang memiliki kans diganjar penghargaan adalah KPU Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang dinilai memiliki kinerja yang baik dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Sulut Tahun 2020.
“Nanti di bagian akhir kita kasih penghargaan,” singkat Ketua KPU Sulut, Ardilles Mewoh, saat menghadiri evaluasi Pilgub Sulut divisi Teknis Penyelenggaraan di Kabupaten Mitra, Jumat (12/2/2021).
Walau Kabupaten Mitra sendiri bukanlah penyelenggara Pilkada atau hanya menyelenggarakan Pilgub Sulut Tahun 2020, namun tingkat partisipasi pemilihnya sangat tinggi.
“Tingkat partisipasi pemilih di Mitra tertinggi secara nasional untuk kabupaten/kota non penyelenggara yang ada di 9 Provinsi yang menggelar Pilgub,” jelas Ardilles Mewoh.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari upaya sungguh-sungguh dari jajaran KPU Mitra yang melakukan sosialisasi dan pendidikan politik secara masif sampai ke tingkat kelurahan dan desa, untuk memastikan masyarakat tahu pemungutan suara pada 9 Desember 2020 lalu.
“Banyak faktor yang menunjang hal ini. Namun saya yakin faktor yang paling dominan adalah kinerja kawan-kawan KPU Mitra, termasuk PPK, PPS, hingga KPPS yang tidak hanya sekedar menjalankan program, tapi berkomitmen menjangkau sebanyak mungkin orang terkait sosialisasi hingga ajakan memilih,” ujarnya.
Secara teknis diakuinya, Mitra juga tidak ada TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang menggelar PSU (Pemilihan Suara Ulang) dan walau perlu kajian mendalam, namun bisa dibilang penyelenggara Adhoc KPPS pada umumnya mengetahui bagaimana prosedur, mekanisme, dan tata cara pemilihan suara di TPS.
Begitu juga Mitra diketahui tidak ada PSS (Pemungutan Suara Susulan) yang salah satunya bisa disebabkan karena terlambat logistik, serta tidak ada Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) akibat berhenti di tengah jalan, salah satunya bisa disebabkan karena kekurangan surat suara.
“Jadi secara teknis penyelenggaraan Pilgub Sulut di Mitra sudah mencatatkan prestasi yang baik, tetapi tentunya tetap belum sempurna. Inilah kemudian yang diharapkan dari tahap evaluasi yang dilakukan agar memberikan output yang baik sebagai referensi ke depan,” pungkasnya.
Pelaksanaan Pilkada di Sulut yang semakin baik dari tahun ke tahun menurutnya tidak lepas dari tahap evaluasi yang dilakukan setiap periode pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pilkada.
“Output dari evaluasi ini selain laporan, kita juga mencoba menyusun catatan evaluasi ini dalam bentuk buku. Supaya tidak hanya didapatkan inti sari catatan laporan yang tidak menutup kemungkinan adanya perbaikan ke depan, namun juga sebagai bahan bacaan bagi para stakeholder terkait,” tutupnya.
(Jenly Wenur)