Manado – Aktifis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulut, Benny Frans Tenda mengimbau agar perusahaan lebih selektif dalam mempekerjakan tenaga asing khususnya di daerah Sulut. Menurutnya, terkait penggunaan tenaga asing tersebut harus dengan selektif hanya pada bidang pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus yang belum dapat dikuasai oleh putera-puteri Indonesia.
“Saya menyayangkan perlakukan diskriminatif yang sering terjadi dalam dunia kerja terkait dengan fasilitas dan besaran imbalan jasa yang diterima antara tenaga kerja asing dan lokal walaupun keahliannya sama, serta konsumsi makanan juga berbeda,” ungkap Tenda kepada beritamanado.
Menurutnya, hal ini juga menjadi masukan sebelum memasuki lebih jauh terhadap pembahasan Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Untuk itu pula, instansi yang diberikan kewenangan dalam memberikan izin tentu harus mengkaji kebutuhan akan tenaga asing tersebut.
“Kebutuhan harus diteliti. Namun yang tak kalah penting adalah pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal,” kata Tenda. (risat)
Manado – Aktifis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulut, Benny Frans Tenda mengimbau agar perusahaan lebih selektif dalam mempekerjakan tenaga asing khususnya di daerah Sulut. Menurutnya, terkait penggunaan tenaga asing tersebut harus dengan selektif hanya pada bidang pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus yang belum dapat dikuasai oleh putera-puteri Indonesia.
“Saya menyayangkan perlakukan diskriminatif yang sering terjadi dalam dunia kerja terkait dengan fasilitas dan besaran imbalan jasa yang diterima antara tenaga kerja asing dan lokal walaupun keahliannya sama, serta konsumsi makanan juga berbeda,” ungkap Tenda kepada beritamanado.
Menurutnya, hal ini juga menjadi masukan sebelum memasuki lebih jauh terhadap pembahasan Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Untuk itu pula, instansi yang diberikan kewenangan dalam memberikan izin tentu harus mengkaji kebutuhan akan tenaga asing tersebut.
“Kebutuhan harus diteliti. Namun yang tak kalah penting adalah pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal,” kata Tenda. (risat)