Bitung—Kendati pemerintah pusat menunda menaikkan harga BBM, namun rupanya harga bahan-bahan bangunan dan sembilan kebutuhan pokok (Sembako) di Kota Bitung mulai mengalami kenaikkan. Hal ini dibuktikan dari hasil pantauan PPNS Disperindag Kota Bitung dalam beberapa hari ini di sejumlah pasar dan toko penjual bahan bangunan.
“Para pedagang mulai menaikkan harga sepihak dengan alasan BMM akan naik. Dan harga ini mulai bergerak naik ketika isu pemerintah akan menaikkan harga BBM mulai bergulir,” kata Sekretaris Disperindag Kota Bitung, Yorry Sakul beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kenaikan harga Sembako dan bahan-bahan bangunan ini bervariasi. Seperti harga naik dari Rp7000 sampai Rp8000 per liter, minyak kelapa di toko menjadi Rp12.000 tapi di pasar mencapai Rp14.000 perkilo. Kopra yang dulunya Rp58.000 menjadi Rp60.000.
“Barito naik 2 kali lipat dari Rp3000 menjadi Rp6000 per liter. Sedangkan bahan bangunan seperti, semen yang dulu harganya Rp54.000 menjadi Rp56.000 per sak, cat tembok 5 kilo Rp72.000 menjadi Rp82.000 dan besi beton SNI mengalami kenaikan Rp5000 per batang,” terang Sakul.
Sakul sendiri mengaku kecewa dengan sikap para pedagang yang menaikkan harga sepihak tersebut, padahal belum ada pengumuman resmi soal kenaikan BBM. Namun pedagang mulai seenaknya menaikkan harga terlebih dahulu tanpa ada koordinasi dengan pihaknya.
“Kami akan melakukan operasi pasar untuk terus memantau serta menjaga jangan sampai terjadi penimbunan barang. Serta meminta para pedagang untuk kembali menurunkan harga ke harga normal karena saat ini ada penundaan kenaikan BBM,”katanya.(en)